Skip to main content

Posts

Showing posts from April, 2016

Untukmu

Oleh-oleh siang hari sambil mandiin Si Betty, motor kesayangan.

Sahabat Terbaik

Persahabatanku dengan kenangan sangatlah dalam. Ketika aku ingin melepasnya, ia begitu larut. Ketika aku merindunya, ia siap dengan tangan terbuka. Aku mencumbunya. Ia begitu diam. Ia pandai menyimpan cerita. Kala senja meronta, ia kadang berkidung tentang kisah yang aku tulis di setiap inci tubuhnya. Saat aku ingin bermanja dengan malam, ia datang tiba-tiba dan berbisik mesra. "Aku ada dimana-mana" katanya. Manusia mana yang tak butuh kawan. Sediam-diamnya seseorang, hati akan sepi tanpa nada dan cerita yang berdatangan. Setangguhnya seseorang, adalah ia yang berhasil bertahan tanpa seorang di sampingnya. Ialah kawanku. Kawan yang setia terbuka untuk kugoreskan tinta. Kawan yang tahu baik buruk seorang Prima. Ia, kawan yang siap menerkam kapan saja. Ia ada.

Purnama

Bulan malam ini anggun sempurna. Sepertinya ia tampakkan segala kuasanya sebagai sang purnama. Tak ada awan yang mampu tenggelamkan sinarnya. Tak ada angin sanggup usir kehormatannya. Di sini, jauh di bawah kakinya, ada dua anak manusia yang mendekap rindu meronta. Tak ada temu jua pada malam harinya. Mereka tenggelam. Mungkin merana. Karena bulan dan cahayanya sedang di hati yang berbeda.

Sepotong Cerita Kala Senja

Ketika buku menjadi teman menghabisi senja. Ketika segelas frappe coklat suguhkan kenikmatan luar biasa. Ketika sepotong donat bisa menghangatkan salju di hati yang beku. Ketika itu pula senyummu luluh di hadapanku. 'Dian yang Tak Kunjung Padam' buku karya STA. Alisjahbana ini menjadi temanku dalam memperkosa senja kali ini. Teringat masa putih abu-abu, kala buku, sastrawan dan angkatannya menjadi kudapan. Hampir tiap hari aku tenggelam oleh permainan kata para maestro sastra Indonesia. Kata-kata yang memanja menjelma menjadi buai dan belai. Lembut menerawang rasuki rusuk. Menjadikan kepingan puzzle yang begitu pas mengisi kekosongan. Tidak sempurna memang. Tapi bukankah akan lebih indah bila ruang kosong itu kini ada yang mengisi? Senja kali ini mendadak bisu. Ia hening, sunyi. Entah. Aku tahu di dunia ini tidak ada diam yang benar-benar diam. Tidak ada hening yang benar-benar hening. Dalam diam dan hening ada suara bisik yang tetap terdengar. Mereka memaksa masuk melal

Skala

Dalam skala hitam dan putih, manusia dibedakan menjadi 2 bagian, tak lain tak bukan adalah baik dan buruk. Kebenaran yang selama ini dianut adalah bahwa hitam selalu buruk, dan putih selalu baik. Bagaimana bila hitam tak selamanya buruk? Atau putih tak selamanya baik? Mungkinkah? Bagi kita yang hanya melihat dunia sebagai hitam dan putih, bersiaplah untuk kejutan yang lebih besar yang akan dihadirkan oleh riak warna-warni dunia. Bersiaplah atau kau akan mati terjungkal, dalam duniamu sendiri. Ya, sendiri.

Sourir

Hujan malam ini mengalirkan rindu tak berujung. Ketika hati berontak ingin kejar suanya, hany denting hujan menitik dinding yang ia dapat. Sebuah senyuman menjadi pilihan dalam keharusan. Senyum yang tak pernah pudar dan tak boleh pudar. Senyum yang suatu saat akan menyerah oleh air mata. Akankah senyum itu abadi? Jawaban satu-satunya hanya sang pemilik yang tahu. Teruntuk seluruh wanita di dunia, tahukah engkau bahwa make up tercantik seorang wanita adalah senyuman? Jangan lupa senyum.