Tuhan selalu memberikan yang terbaik untuk umat-Nya. Begitulah aku memotivasi diriku sendiri. Di dalam neraka yang aku sebut kehampaan aku tetap melangkah, berharap ada cahaya terang datang menyilaukan sekitarku. Entah kenapa aku merasa dunia ini begitu gelap. Beruntung aku masih bisa melihat iri teman-temanku yang menikmati dunia mereka yang sepertinya menyenangkan jika kulihat. Aku seperti burung kesepian dalam penjara sangkarnya. Bagai sebatang mawar merah yang tumbuh di tepi jurang. Bagaimana pula aku bisa terlahir dengan anggapan seperti ini, tiada yang tahu. Perjalanan ini aku lanjutkan menuju sebuah padang rumput dimana terdapat kesejukkan tiada tara, lebih sejuk daripada keindahan alur pangung kehidupan teman-temanku, kupikir. Kutegapkan langkahku agar aku bisa melihat jelas matahari. Aku rasakan desiran angin sepoi-sepoi lembut mulai membelai wajahku dan menerbangkan perlahan rambutku. Kupejamkan mata dan merasakan betapa nikmatnya surga
Call Me A Dreamer Cause With My Dream, I Can Reach The Stars