Aku mencintaimu tanpa sebab. Memelukmu setiap malam diiringi doa munajat. Segala bentuk berkas cahaya mewakili berbagai rasa. Kagum, rindu, entah tampak berliku. Senyum Nampak tercipta setiap aku melihat dirimu. Jengkal demi jengkal indahmu barangkali boleh kuanggap mutiara. Hanya aku yang pantas memilikinya. Malam ini sengaja kuliburkan mata. Enggan menodai senja dari makhluk luar biasa sepertimu. Kau adalah kau. Tak kubiarkan pula senja mengganggu tempat duduk kita. Senja adalah senja. Kau dan senja tak boleh bersama. Aku tak sekuat itu. Aku terlalu kacau di hadapan kalian, Sayang. Larut petang kumanjakan telinga dengan asupan karya-karya Dave Kov. Raguku mengaku kau tak paham kegemaranku. Alunan melodi apa yang masuk akrab di telinga. Kecap masakan apa yang bersedia hinggap di lidah. Warna langit apa yang mampu menarik mata tanpa enggan berkedip. Tak apa. Kau punya dunia. Di dalam duniamu ada aku yang fana. Langit bumiku mengatasnamakan kau. Jauh pada senyum simpulmu, berbag
Call Me A Dreamer Cause With My Dream, I Can Reach The Stars