Skip to main content

Posts

Showing posts from 2013

Cinta dan Matahari

Cinta datang seperti matahari. Pasti ada celah untuk membacanya. Tapi kedatangan matahari tak selamanya bisa dibaca. Terkadang ada mendung yang sengaja menutupinya. Seperti hati manusia, ketika dia sedang jatuh cinta, ada suatu hal yang berusaha menutupi perasaannya. Saat seseorang mulai merasakan jatuh cinta, pasti akan ada “mendung” dalam hatinya. Mendung itulah yang menutupi perasaannya. Cinta akhirnya memberontak. Sekuat apapun mendung, kekuatan cintalah yang akan menang. Begitu kalimat aku dengar di dongeng. Yah, hidup ini bukan dongeng. Hidup ini adalah kenyataan yang harus dihadapi, bukan dihindari. Saat manusia menyadari kehadiran mendung, dia akan merasakan kebimbangan (kata anak muda sekarang galau). Bimbang apakah dia bisa menembus mendung atau tidak. Jika iya, dia akan bersama sang cinta. Tapi jika tidak, cinta tidak akan diraihnya. Pada akhirnya manusia itu hanya terjebak dalam pepatah cinta tak terbalas. Ini hanya sebuah perumpamaan. Tidak banyak yang membenarkan

Sahabat di Hati

Saat ku goreskan tinta merah Di atas lembaran kertas putih Beberapa di antaranya ku lihat namamu Dengan tulisan rancu tanpa arti Aku hanya titipkan kata rindu untukmu Aku berdiri tanpa arah Aku pandangi langit nan kelabu Terlintas bayang semu Yang saat ku bertanya siapa itu Ternyata engkau, sahabatku Rasa rindu ini telah terobati Meski hanya sekejap Sahabat Tak kan pernah lekang oleh waktu

Satu Hati

Kenapa Tuhan hanya memberiku satu hati? Jikalau aku diberi hati dua akan ku gunakan hatiku yg satu untuk mencintaimu tapi tak apalah Tuhan hanya memberiku satu hati karena dengan hati ini aku bisa mencintaimu.. Seutuhnya. . .

Tentang Rindu

Rindu adalah tali yang tak pernah putus Merentang di tiang hati, di tiang mimpi Kadangkala di singgahi burung yang mengelakkan kabut Pada pagi dingin yang mengaburkan sinar matahari Rindu adalah tiang yang tak pernah tumbang Tegak dilorong kehidupan, disepanjang labuh usia Di situ tergantung lampu kenangan dan ingatan Biarpun hari semakin tua dan kelam sudah bermula Rindu adalah lorong yang tak pernah tertutup Dari musim ke musim ia menjadi laluan Pengembara yang mencari cintanya yang hilang Di situ rumput yang telah lama bertukar warna Bunga dan daun silih berganti segar dan kuncup Rindu adalah musim yang tak pernah tentram Resah datang gelisah berulang mengusik nasib Hanya dzikir dan do'a menjadi penawar mereda pedih dan sakit Dan sesekali puisi menjadi nyanyian yang mengharukan Dalam senyap air mata perlahan-lahan menitik

Manis yang Pudar

Ketika cinta menjadi kata manis di antara dua orang yang diam-diam saling menyakiti. Apalah arti kata cinta bila hanya terucap di bibir Bukankah cinta datang untuk membawa kedamaian? Tapi kenapa yang terjadi adalah sebaliknya? Ataukah ini hanya ulah manusia yang selalu menyalahkan cinta? Betapa kasihan sungguh cinta Menjadi murka ketika manusia telah menggenggamnya Menjadi indah ketika bibir mengucapnya Cinta, Masihkah engkau mau hadir dalam kehidupan kami? Agungnya engkau telah musnah oleh manusia Engkau hanya jadi pemanis belaka Hai Cinta, Masih sudikah engkau menyayangi manusia? Sungguh, kasihan...

Curug Sewu

Pernah dengar Curug Sewu? Ya, curug artinya air terjun. Curug Sewu terletak di kota Kendal, dekat dengan Batang, tempatku KKN. Kali ini Curug Sewu menjadi saksi bisu persahabatan kami. 8 anak muda yang terjebak dalam rasa kebersamaan. Banyak hal yang kami lewati bersama-sama. Tertawa, bercanda, berperang pun pernah. Sungguh 45 hari yang melelahkan. Sesungguhnya di balik rasa lelah itulah tersimpan banyak kenangan. Sampai Curug Sewu. Parkir motor, foto dulu ^^ (Dari kiri ke kanan: Yoga, Prima, Jijah, Fitri, Wiji, Candra) Can, lihat kamera dong!! Hhe kayak kakak adek :( Kalau ini Mas Eko dan gadhanya Kayak bapak dan anak Duh jalan aja pake saingan sama ibu-ibu Sebenernya personilnya kurang satu, Pak Boss. Ape lu!! "Sayang, sedang apa kau di sana?" Rocker muslimah :D Fitri: Mas, jangan pegang-pegang dong! Mas Eko: Pssstt kita lagi difoto tuh. Yoga: Apa sih!? Break dulu, sebelum menuruni anak tangga yang aduhai. Lela

Puji Padamu

Puisi, tempatku berkata tentang keindahanmu Tempatku mengadu tentang hatiku dan hatimu Tempatku berceritakan asmara kita berdua Puisi, Kata-kata cinta untukmu Lukisan alam yang agung berbumbu cinta Dimensi rindu tak bertuan mulai memandang Bahwa cinta memang buta Bahwa cinta memang hati Bahwa cinta adalah aku dan engkau Jika dunia memang sedang murka Akan kuremas sayapku Dan kan kurasakan perih di dunia bersamamu Jika sang langit meruntuhkan badai Akan kubawa engkau menuju nirwana Kelak, akulah yang akan menjemputmu di sana Cinta agung dari Sang Maha Kuasa Engkaulah sang peretak hati 

WELCOME TO MY SUPERTEAM

Kuliah Kerja Nyata (KKN) Desa Kalangsono, Kec. Banyuputih, Kab. Batang. Selamat datang di dunia orang-orang biasa yang sedang berusaha menjadikan apa yang ada di sekitarnya menjadi luar biasa. Ya, inilah kami Superteam dari Kalangsono. Superteam yang beranggotakan 8 punggawa, Surya sebagai kormades, sering disapa Pak Boss. Candra, Yoga dan Mas Eko adalah jajaran iblis laki-laki yang jangan diragukan lagi komoditas impornya (?). Di kubu cewe ada aku, Fitri, Jijah dan Wiji. Para iblis jelita yang mempesona. Pak Boss (Surya), sosok pemimpin yang sedang dibully anak buahnya karena baru putus cinta. Bermodalkan suara ngebass, dia sering karaoke menyanyikan lagu-lagu lawas yang mencerminkan kisah cintanya. Ya, sesuai umur sih ^^ Candra, lelaki jurusan Seni Rupa ini sangat aktif. Orangnya paling cinta kebersihan (sepertinya). Candra adalah tipe manusia yang suka anak-anak. Tidak sepertiku ya :D Yoga, cowo (kurang) maco dari jurusan PKLO ini punya kecintaan yang berlebih terhadap sepa