Skip to main content

Posts

Showing posts from December, 2020

Akhir

Malam Minggu terakhir tahun 2020, katanya. Bagaimana isi 2020 ini? Sepertinya cerita ini akan kusimpan sampai angka 20 berganti menjadi 21. Tidak perlu buru-buru menyimpulkan sebutan tahun ini. Sekali lagi, 2020 belum berakhir.  Hujan tumben sekali tak berkunjung. Sebagai gantinya, pendar cahaya rembulan tampak anggun dikelilingi gemintang. Segera kuambil kamera, bermaksud mengabadikannya. Namun mataku memilih tak ingin berbagi momen indah ini dengan apa pun.  Di sela-sela jatuhan sinar kuningnya, dan tak lupa kopi hitam di meja, terbesit sebuah cerita lama yang sepertinya ingin hidup lebih lama. Tiba-tiba sebuah pesan datang menanyakan kabar. Nama pengirimnya pernah membuat dada berdebar sedemikian hebat. Hingga rasa itu kini muncul kembali setelah tenggelam sekian lama.  Aku masih ingat semuanya. Bagaimana ia menghargaiku, memperlakukanku, dan mendukungku. Ia melakukannya dengan tepat.  Bayangkan, seseorang tak kasat suara ini berubah perlahan. Tawanya yang dulu tertahan, sekarang me

Pernak-Pernik Pena 90 Part 2

Konsep matang. Langkah selanjutnya adalah merekrut anggota tim. Seluruh divisi dibentuk. Mulai dari bendahara, acara, perlengkapan, dokumentasi, humas, kesekretariatan, dan konsumsi. Struktur kepanitiaan terbilang pendek. Tidak banyak hal-hal khusus berkaitan dengan surat menyurat karena ini murni kegiatan atas nama pribadi, bukan instansi. Walaupun tim yang kami rekrut adalah teman-teman satu jurusan. Beruntung sekali kami memulai Pena 90. Salah satu kawan kami ada yang jago dalam hal desain. Atas dasar kekancan (pertemanan) ia segera meracik warna-warna yang kemudian dipadukan dengan tulisan menarik ke dalam sebuat pamflet. Entah ada berapa kali revisi saat itu. Keseringan skripsi direvisi, pamflet kegiatan pun tak luput dari kata revisi. Terlatih direvisi. Selesai memutuskan desain pamflet, tim segera mencetak, lalu menyebarkannya dengan menempelkan ke mading-mading kampus. Tidak hanya itu, media sosial menjadi ajang promosi masal. Selain mengumpulkan donasi dari teman-teman se

Pernak-Pernik Pena 90

  Maret 2015. Kala itu saya adalah mahasiswa akhir yang satu tahun lebih berkutat pada skripsi. Tugas maha mulia ini saya kerjakan sejak kira-kira Februari 2014. Dengan berbagai intrik dan segala drama, skripsi menjadi teman setia sepanjang malam. Penat dan jenuh menjadi pengisi irama mengerjakannya. Tak tertinggal, segala bentuk tawa pereda bersama teman-teman seangkatan yang berjuang bersama. Target satu semester luput. Molor berbulan-bulan. Sampai saya sendiri malas menghitung. Hal ini menjadikan semester-semester akhir terasa lama. Ingin lekas mengakhiri, tapi skripsi tak kunjung berakhir. Bermaksud lulus berpredikat lulusan termuda, ternyata semua asa menjadi sia-sia. Adalah kebiasaan saya dan teman-teman saya berkumpul. Sekadar makan bersama di zaman semester tua menjadikannya nikmat luar biasa. Melihat beberapa teman di jurusan lain mulai mengangkat toga, saya masih bercengkerama mesra dengan skripsi. Ada saatnya saya merasa kalah. Namun, katanya, setiap manusia punya jala

Hening

Hening. Mata menyayu. Biru menderu. Kau kelabu.