Setiap pagi aku membuka mata, ingin aku melihatmu di sampingku. Menghabiskan malam berdua meski tanpa melakukan apa-apa. Menonton film, menyanyikan lagu, berpegangan tangan, tertawa, semua bersama. Mungkinkah? Rasa ini mengendap sudah. Ibarat kopi, aku telah menuangkanmu ke dalam gelas kosongku. Meminumnya sampai mengaliri denyut nadi. Dan namamu terukir sudah di setiap pori. Kamu menjadi alasan aku bangun di setiap pagi. Mimpiku bersamamu tidakkah cukup sederhana? Mengaitkan jemariku agar kau selalu terjaga dalam hangat. Berjalan beriring denganmu dan menatap ke arah yang sama. Sembari merancang angan masa depan. Rumah kita sedang kita lukis bersama. Kamu, seseorang yang membuatku ingin menghabiskan waktu berdua, merenta. Sekarang kamu bukan lagi kamuku. Segala rasa purna sudah. Cerita yang pernah rapi tertulis, kau hapus paksa. Meski telah sirna, entah apa sebabnya kau masih menjadi topik di setiap prosa. Biarlah. Mari belajar menjadi dewasa.
Call Me A Dreamer Cause With My Dream, I Can Reach The Stars