Skip to main content

Posts

Showing posts from March, 2019

Tentang Seorang yang Enggan Berkelana

Rindu. Benar-benar rindu. Aku rindu dia. Sangat. Sayang? Cinta? Mencintainya adalah cara jatuh tersakit yang kusengaja. Menyayanginya adalah kekalahan terkelam yang ingin kulakukan terus-menerus, tiada henti. Ah lemah. Baru menulis beberapa kalimat, mata ini berkaca-kaca. Mengingat semua tentang dia. Bahagianya saat bersamanya. Meski tak melakukan apa-apa. Yang penting berdua. Rasa kecewa yang pernah hadir. Sampai saat ini belum enyah juga dari ingatan. Aku kalah di hadapannya. Dialah orang pertama yang mampu membuatku bungkam. Entah apa kehebatannya hingga ia sanggup meluluhkan ego yang bersarang keras di kepala. Senyumnya bisa meredakan amarahku yang kian memuncak. Dengannya aku belajar menjadi dewasa. Berdua bersamanya aku mengenal suka, juga duka. Sekian lama aku dan dia menjalin romansa, banyak hal memorabilia. Jika boleh mengaku, sejauh ini ia adalah cinta terbaik sepanjang masa. Hanya dia. Baru dia. Aku bersumpah, demi semesta. Hingga suatu hari aku sadar, aku bukan oran

Hello

Happy weekend!!

Cerita Cinta dan Luka

Terjaga di dini hari adalah hal yang kubenci. Semua memori menyeruak di ujung kepala. Dia, dia, dia. Semua tak luput tentang dia. Dia yang sungguh mampu menjadi segalanya. Dia yang kini kuanggap berubah. Memang dasar rasa, seketika berubah tanpa pertanda. Ponsel sudah kuatur agar non aktif di jam dua pagi buta. Sebaliknya mata ini tiba-tiba terbuka dan terjaga. Kubuka beberapa media sosial yang kupunya. Kutahan menelisik luka lama. Kebetulan beberapa hari terakhir aku tahu kudiblokir olehnya. Ada dendam dan benci melanda. Lalu, bagaimana bisa aku tetap mencintainya? Bukankah ia sungguh tidak layak? Bagaimana mungkin mencintai seseorang yang telah membuat luka? Bahkan hingga kini luka itu belum sembuh adanya. Sekarang, ia kembali menjadi rumah tempat aku berpulang setelah menempuh segala lelah. Sebuah percakapan aku dan Tuhan menjelma menjadi rintihan doa. Doa yang kemarin kuucap di setiap akhir salam kedua. "Tuhan, ingatkah Engkau padaku? Seorang hambamu yang sedang jatuh kepad