Ketika cinta datang tanpa permisi, ketika satu senyuman dibalas dengan senyuman lain, mendatangkan sebuah makna. Rindu tiba usai mata terbalas tatapannya. Begitulah hati mulai merasakan arti kebersamaan. Hati mulai menginginkan bertemu, bercerita tentang kehidupan masing-masing, tentang apa yang disukai dan dibenci, tentang luka dan bahagia. Masa lalu terkadang menjadi topik yang tak mengenakkan. Ketika bercerita tentang luka yang mungkin masih menganga. Entah hati bisa menjadi obatnya atau justru akan membuat luka itu semakin terbuka. Hingga mati menghampiri hatinya. Sampai malam tiba, bayangan tentang dirinya semakin jelas muncul di depan mata. Ingin mengusiknya, namun mata tak sanggup kehilangannya. Hati mulai jujur pada tuannya. Ia merindunya. Atau cinta. ‘Selamat pagi’, ‘Selamat siang’, ‘Selamat malam’, sapaan setiap ingin memulai. Walau tak tahu apa lagi yang harus diceritakan, seolah mulut tak mau berhenti bercakap, dan tangan tak henti mengetik pesan untuknya. Mula