Malam berlalu dengan pekat. Di antara keputusan kau dan aku yang tak pernah sepakat. Jingga menyerah. Berbalik arah dengan sebuah hubungan yang perlahan berubah. Bagaimana mungkin kopiku bertahan dalam hangat. Sedangkan engkau masih enggan berpadu dalam dekat. Malam ini, hari terakhir Februari. Kenangan menari-nari menghidupi nadi. Segelas kopi belum habis. Jauh di dalam hati yang masih menangis. Bagaimana hidupmu kini? Baik-baik sajakah tanpa aku temani? Rindukah tentang kita yang berdua hampir setiap hari? Atau kau lupa bagaimana kita menenangi ego dalam diri? Tak apa. Lupakanlah. Jauh pada sujud malam buta, Kusematkan nama kita dalam doa kuberserah.
Call Me A Dreamer Cause With My Dream, I Can Reach The Stars