Hai kamuku. Apa kabar? Sudahkah merindu? Kau tahu, beberapa hari terakhir ini aku memimpikanmu. Bukan hal biasa sejak kita memutuskan kembali menjadi kita. Merindumu memang candu, tapi memimpikanmu sungguh pilu. Kau selalu tahu cara kembali. Berbeda denganku, betapa aku malu karena tak paham bagaimana mencintai. Senyum ini mudah terurai di depanmu. Kau menutup segala pandangku. Di mataku hanya engkau yang benar-benar hidup. Jauh di sanubari cukup engkau lentera dalam temaram. Semesta mengirimmu tanpa pilihan. Kuterima datangmu dengan pelukan. Senyummu meneduhkan. Matamu menenangkan. Engkau, bahagiaku yang paling berharga.
Call Me A Dreamer Cause With My Dream, I Can Reach The Stars