Ada kata lelah di setiap langkah. Terkadang jengah menjadikan resah. Duduk di tepian sembari melihat mentari tenggelam dengan gagah. Serangkai prosa tercipta saat memikirkan ia yang menjadi rumah. Setia kopi menjadi alasan bagaimana engkau masih terasa ramah. Aku duduk dalam bayang pemikiran. Terpejam mata sesaat engkau berjalan. Bersandar sebentar melihat sebuah kepergian. Pelan-pelan. Hingga kau menghilang di tengah harapan. Seseorang menantikan engkau pulang di ujung penantian. Panjang memang, namun Semesta jauh lebih tahu bagaimana menyatukan dua hati yang masih berperasaan. Memori berdatangan mengoyak tumpah ruah. Bagaimana mungkin senja selalu menghadirkan kisah yang sebatas berujung pernah. Dalam diam, tulisan ini muncul di tengah perasaan yang kian bungah. Berpasrah dalam pisah. Pada suatu titik, aku percaya kisah kita akan abadi dalam rekah.
Call Me A Dreamer Cause With My Dream, I Can Reach The Stars