Skip to main content

Posts

Showing posts from 2014

Maprakhir (Mahasiswa Perancis Tingkat Akhir) 2

MAPRAKHIR (Mahasiswa Perancis Tingkat Akhir)

Mahasiswa akhir yang mengutamakan skripsi di atas segalanya, apa itu aku? Tentu saja bukan. Aku tak sebegitunya dalam mengerjakan skripsi. Terkadang mengerjakan skripsi memang harus sendiri, tapi kau tetap butuh sosialisasi. Udah banyak teman sebayaku sidang dan wisuda, tapi dari jurusan lain. Yang dari jurusan, eh prodi sendiri mah jangan ditanya. Selama periode wisuda tahun 2014, belum ada angkatanku yang memakai toga. Sidang perdana aja kemarin bulan Oktober. Yang kedua kemarin November. Dan jika ditanya kenapa anak Perancis lulusnya lama, aku juga nggak tahu jawabannya. Itu masih menjadi misteri, walaupun sudah ada beberapa hipotesis. Dosen perfectionist menjadi salah satu momok di prodiku. Sebenernya semua dosen juga pengen sesuatu yang perfect dari mahasiswanya, tapi entah dosenku keterlaluan, semua mahasiswanya gak ada yang bisa mengerti apa mau mereka. Selain terkenal perfectionist , dosenku juga terkenal saklek atau kaku. Sekali ini ya ini. Sekali itu ya gak mau yang la

The First Draw

Hai, aku lagi tertarik dengan bau-bau desain nih. Ini hasil pertamaku, silakan diberi saran yang membangun. Departemen du Francais 2010 Dalam rangka ulang tahun FC Barcelona yang ke-115. Visca Barca! Kata sederhana yang berpadu dengan gradasi warna.

Cerita Aku dan Kau

Pagi ini aku kembali teringat bayangmu. Sorot matamu yang penuh rasa ingin tahu tentangku, senyum yang pertama kali kau berikan padaku, dan gaya bicaramu yang berlogat tak sama denganku, semua itu masih membekas dalam memoriku. Kau tahu, diam-diam aku melihatmu. Diam-diam aku mengamatimu dari jauh. Aku tak berani mendekatimu. Setiap bertemu denganmu, aku selalu memasang muka tak peduli. Seolah aku tak melihatmu, sebenarnya aku berharap kau menyapaku. Aku terlalu takut untuk menyapamu lebih dulu. Bukan takut, mungkin lebih ke gengsi. Aku pernah diam-diam mencari identitasmu. Waktu itu aku belum tahu siapa engkau. Namamu pun aku tak tahu. Lalu aku melihat sebuah foto mirip denganmu. Ya, itu engkau, lengkap dengan jaket yang selalu kau kenakan. Jaket yang menandakan kau menyukai warna itu. Aku tidak percaya pada apa yang ku lihat. Namun akhirnya aku mempercayainya. Apa yang bisa ku andalkan dari rasa percaya pada diriku? Barangkali dengan foto-foto itu aku akan bisa mengenalmu lebi

Tentang Cinta

Cinta adalah sebuah kata yang mampu mewakili segalanya. Cinta bisa menumbuhkan segala rasa lainnya. Berawal dari cinta, kata tidak mungkin menjadi mungkin. Ada banyak lahan untuk ditanami cinta. Otak manusia berfikir rasional, hati manusia berfikir dengan mengedepankan perasaan. Cinta bisa tumbuh di kedua lahan itu. Entah bagaimana rasa cinta bisa tumbuh? Mungkin cinta tumbuh bersemayam dalam waktu. Atau cinta tumbuh di antara ingatan yang tak ingin melepaskan diri dari manisnya kenyataan. Lalu bagaimana dengan cinta yang berawal dari benci? Terdengar mustahil, tapi banyak yang membuktikan kekuatan itu. Ya, cinta mengalahkan benci. Tepatnya, cinta tumbuh setelah ada rasa benci. Naluri seorang wanita berbeda dengan pria. Pada dasarnya, wanita adalah yang dicintai dan pria adalah yang mencintai. Perbedaannya hanya terletak pada fungsi mereka sebagai objek dan subjek. Bagaimana dengan wanita yang mencintai? Lalu bagaimana pula dengan pria yang ingin dicintai? Terkadang ada seseoran

Bondo Beach

Foto-foto ini saya ambil di salah satu pantai di sudut kota Jepara, Pantai Bondo.

Guyub Rupa 4

Ingin

Aku ingin menatapmu dengan senyuman Aku ingin bercengkrama denganmu walau sesaat Aku ingin menemuimu tanpa halangan Aku ingin memiliku seutuhnya Kau tahu kawan, Ketika aku memikirkan itu Aku memilih untuk diam Aku terlalu takut untuk mengganggumu Aku takut menghapus kenyamanan mereka denganmu Aku takut kau mengabaikanku Aku takut kau tak melihatku Karena satu hal Aku menginginkanmu

Perancis Menengah Atas

Minggu, 21 September 2014 menjadi hari yang istimewa bagi seluruh pembelajar bahasa Perancis di Semarang. Pasalnya, murid-murid SMAN 2 Semarang yang bergabung dalam Bonjour Chers Amis (BCA), sebuah ekstrakulikuler bahasa Perancis, menyelenggarakan acara bertajuk La Petite Partie de France. La Petite Partie de France ini bertujuan untuk mengenalkan budaya-budaya Perancis kepada seluruh pembelajar dan pecintanya. Kuliner menjadi salah satu pilihan dalam mengisi acara tersebut. Tersedia banyak stan makanan khas Perancis yang dapat dinikmati pengunjung hanya dengan merogoh Rp 15.000,- saja. La Tour Eiffel yang menjadi salah satu bagian dari keajaiban dunia tak ragu berdiri kokoh di tengah area aula SMAN 2 Semarang. Salah satu ikon negeri romantis itu menjadi tokoh utama dekorasi acara ini. Untuk memotivasi siswa dalam belajar bahasa Perancis, panitia mengadakan lomba bahasa Perancis tingkat SMA sederajat sekota Semarang. Lomba yang terdiri atas lomba membaca nyaring, membaca dongeng

Sajak Mati

Engkau, Lama sudah kita tak bersua Entah sejak kapan sajak-sajak ini membentang Bagaimana tidak, Kau yang dulu sempat ku miliki kini menghilang Sajak ini tak lagi bersuara Butiran rindu ini tak lagi mengotori jendela hatiku Bahkan mentari tak lagi bersinar untuk kita Tapi ketahuilah Aku tersenyum untuk seseorang Aku menangis untuk seseorang Semua perasaan itu hanya untuk seseorang Seseorang yang mampu membuka pintu hatiku dengan kunci yang ia bawa Ia yang mampu membuatku tersenyum saat melihat senyumnya Ia yang membuatku menangis saat dirinya terluka Sekarang, ia sudah pergi Pergi jauh membawa kunci itu Pintu ini semakin usang tanpanya Rapuh...

Just Drawing My Self

Gugur Pahlawan Kesatria Tanah Rempah

Ungu dan Goa Kreo

The Legend of The Purple Kingdom

Ungu, satu warna yang bisa mengubah segalanya. FBS, tiga huruf yang mampu menggetarkan hati. Aku di sini, di FBS, tempat para kesatria ungu bernaung. Hampir empat tahun lalu aku masih menjadi anak ingusan yang tak tahu apa-apa. Dengan wajah polos, aku memasuki gerbang istana ungu ini. Aku tak tahu kejutan apa saja yang akan aku dapatkan di sini. Dan ternyata, singkat kata, aku mendapatkan segalanya di sini. Teman, keluarga, sahabat, segalanya. Hidupku yang dulu biasa saja kini menjadi luar biasa berkat ungu yang telah bersemayam dalam nadiku. Terima kasih FBS. Tidak ada yang lebih menggetarkan selain meneriakkan "LUAR BIASA" bersama kalian.

Mengenal Menulis

Menulis adalah salah satu hobiku. Menulis dapat menjadi keahlian kebanggaanku. Aku suka menulis dari kecil, tepatnya saat usiaku 7 tahun. Puisi sederhanalah yang aku tulis. Dengan pola pikir seorang anak 7 tahun yang menapaki bangku kelas 4 membuatku tampil berbeda dengan teman-temanku yang lain. Selisih 2 tahun dari mereka tak membuatku merasa minder. Justru hal itu yang membuatku harus melebihi mereka. Tak peduli apapun aku harus menjadi anak yang mempunyai kemampuan lebih dari teman sekelas. Aku dikenal sebagai anak yang pandai dan moody di kelas. Jika aku menyukai pelajaran dan gurunya, aku akan mendapat nilai yang tinggi. Tapi jika yang terjadi adalah yang sebaliknya, aku bisa saja mendapat nilai terendah di antara teman-temanku. Bosan dengan bidang akademik, aku mulai mencari hobi baru. Menulis adalah pilihanku saat itu. Ketika ulang tahunku yang ke-7, ibu memberiku sebuah buku diary. Buku kecil bergambar Hello Kitty itu terlihat cantik dengan kemilau di covernya

Gelegar Keheningan

Hal terindah di dunia ini bukan lagi sekadar fiktif belaka. Berada di antara mimpi dan realita, aku mencoba menyambangimu. Dari garis yang entah di mana, aku melihat kedua sorot matamu. Menunggumu berjalan menghampiriku dan tersenyum padaku. Indah bukan? Ya, bahagia itu cukup sederhana. Aku melihat kau berjalan pelan. Sejenak mata kita saling bertatap. Aku masih menunggu senyum manis tersungging di bibirmu. Tuhan, sepertinya aku menggila! Angin sepoi-sepoi mengibarkan rambutmu pelan. Tentu saja itu menambah betapa eloknya engkau. Tanganmu lalu merapikan rambutmu yang tertiup angin. Beruntung sekali angin itu, seenaknya saja membelai rambut pujaanku. Detik demi detik berjalan seirama dengan langkah kakimu. Namun tak senada dengan detak jantungku yang semakin kencang. Aku masih menunggumu. Alih-alih, aku membuang pandangan darimu agar kau tak tahu apa yang sedari tadi ku lakukan. Ku lihat kanan kiri, mencoba menenangkan perasaan dan mengatur nafas yang memburu. Ah, hanya

La Tour Eiffel et Moi

Salut, kemarin sewaktu saya PPL, murid saya ada yang bertanya, "Bu, ibu kan belajar bahasa Perancis, apa ibu pernah ke Perancis? Masa bisa ngomong Perancis kok belum pernah kesana?". Iya saya tahu itu hanya "guyonan", tapi itu membuat motivasi baru bagi saya.  Langsung saya menjawab, "Saya belum pernah ke Perancis. Tapi hanya dengan belajar bahasanya, saya seolah sudah menginjakkan kaki di negeri itu."

Diam Menyimpan Rasa

Terkadang aku merasakan perjalanan kisah cinta yang memilukan. Entah dari mana asal muaranya. Setiap kali kumemandang dirinya, ada getaran jauh di dalam dada. Sorot matanya yang malu-malu manja, ditambah senyum simpulnya yang selalu menggoda, membuatnya tampak sempurna. Diam-diam aku memperhatikannya. Kucuri-curi pandang agar tetap bisa melihatnya. Aku duduk dimanapun agar aku bisa mengamatinya tanpa sepengetahuannya. Tidak hanya itu, diam-diam pula aku membuka profil facebook dan twitternya setiap hari demi tahu kabar darinya. Aku terlalu takut untuk mengungkapkan sayang. Sampai sekarang aku tak punya nomor teleponnya. Bahkan, facebook dan twitternya yang aku buka setiap hari itu tidak berteman dengan akunku. Sepertinya aku adalah orang paling pengecut di dunia ini. Menyampaikan perasaan suka pun tak mampu. Baru berapa lama aku dan dia saling kenal. Ya, kami saling kenal, hanya tak pernah saling menyapa. Jika aku tidak salah arti, kurasa dia ingin menyapaku tapi aku terlalu d

Mata dari tuhan

Awal ku jumpa dirimu Terasa getaran dalam jiwaku Sorot matamu pancarkan pesona Mahakarya Tuhan nan sempurna Ingin ku miliki dirimu Bersenandung bersama melawan hari Nikmati anugerah yang orang sebut itu cinta Hai engkau sang perayu Hasrat tuk memilikimu sudah memanas Tak kuasa ku menahan gejolak dalam dada Jantung berdetak kencang kala kau tersenyum Tak bisa kulepaskan ingatanku dari saramu memandangku Mata yang indah hanya milikmu Adakah kita di hari selanjutnya?

Tersesat

Aku... Terjebak di antara ilalang Kau... Melihatku dari titik remang rembulan Sepi sekali aku rasakan kini Berteman kehilangan Aku mulai melangkah Lelah... Tersesat di dalam gelapnya hatimu

Kota Ukir di Hari Lebaran

Lebaran, hari ini tepat 28 Juli 2014 semua rakyat muslim di Indonesia merayakan hari kemenangan, Idul Fitri. Momen ketika sanak saudara berkumpul, saling meminta maaf, berbagi rejeki dan sebagainya. Sungguh, hari yang dipenuhi dengan senyum dan tawa. Lebaran bagi orang Indonesia selalu identik dengan baju baru. Entah tradisi itu muncul dari kapan, tapi sampai sekarang banyak yang selalu memenuhi hal itu. Setiap menjelang lebaran, toko-toko pakaian selalu ramai dikunjungi. Bahkan tak sedikit toko yang mengumbar diskon besar-besaran. Berbagai kalangan keluarga ikut memeriahkan pesta diskon di toko-toko itu. Tak sedikit yang memboyong berkantung-kantung baju baru untuk dipakai saat lebaran atau diberikan kepada saudara mereka. Lebaran adalah surga bagi anak kecil. Setiap kali datangnya hari istimewa ini, para anak kecil selalu dibelikan baju baru oleh orang tua dan sanak saudara mereka. Selain itu, mereka juga akan diberi “amplop” dari orang dekatnya. Bahkan penghasilan mereka keti

Engkau Deritaku

Engkau laksana surgaku Engkau peretas jiwaku Engkau kaburkan pandangku Engkau yang selalu menghadang jalanku Harus apa aku agar engkau tak lagi terlihat oleh mataku? Tidak bosankah engkau terus mengusikku? Aku takut dengan gelap ini! Getaran ini tak sanggup lagi aku tahan Sayup langkahku tidakkah cukup menggambarkan deritaku? Mengapa engkau begitu keji menyiksaku Telah kigambarkan perasaanku Lewat rintihan semalam Dan engkau tersenyum tak bermakna Lagi, kau tinggalkan aku sendiri Di dalam gelapnya hatimu

Mbah Man dan Dinamika Kampus Sekaran

Deru kendaraan bermotor siang itu meramaikan jalanan desa Banaran, Gunungpati, Semarang. Seorang lelaki berperawakan gemuk dengan rambutnya yang mulai memutih, duduk memandangi jalan yang dipenuhi oleh lalu-lalang mahasiswa. Matanya menerawang mengikuti setiap desing motor yang lewat. Senyum para pengmudi “kuda besi” itu membuat Rohman (53) sedikit terlena. Pasalnya, masa lalulah yang membuat pandangan matanya menerawang lebih jauh. Terlihat sekali bahwa Mbah Man, begitulah ia kerap disapa, mengenang masa lalunya ketika di Desa Banaran belum ditempati Universitas Negeri Semarang (Unnes). “Dulu belum ada listrik. Jalanan belum diaspal. Rumah masih jarang. Sepi sekali”, kata Mbah Man terbawa kenangannya. Pria yang merupakan penduduk asli Desa Banaran itu mengungkapkan bahwa perubahan yang paling menonjol di desa Banaran adalah dalam sektor ekonomi. “Kalau dulu, kita harus turun untuk jualan. Misalnya ke Jatingaleh atau Pasar Johar. Tapi sekarang, semenjak ada Unnes yang dulu masih

I Am The Mask

Idealisme Bermedia

Bersaing... Begitukah yang ada dalam benakku Aku mengusung calon pilihanku Aku harus mendukungnya Aku akan halalkan segala cara demi dia Bahkan jika harus melukai lawan Citra... Satu hal yang harus aku angkat Seperti dewa, dia harus sempurna Agar nanti rakyat takluk padanya Biar suara sepenuhnya jadi miliknya Demokrasi? Dulu aku kenal baik dengannnya Tapi sekarang sepertinya kami akan berpisah Hai Indonesia, Ini wajahku Ini rupa burukku Inilah aku yang akan membelah keutuhanmu Beginilah aku yang kau percayai sebagai pilar demokrasi Masih pantaskah aku?

Surat kepada JRX

Bonsoir Monsieur, Saya adalah seorang fans beratmu. Saya tidak tahu kenapa saya bisa segila ini "mencintaimu". Mungkin karena kebetulan pemikiran kita sering sama. Saya suka gaya berpikir Anda. Berani melawan. Anda ingat ketika Anda konser di Semarang? Saat itu SID konser dengan Saint Loco dan Endank Soekamti. Anda menginap di Dafam Hotel. Anda ingat ada seorang perempuan memakai kaos outSIDer ingin berfoto dengan Anda? Anda ingat ketika dia menjabat tangan Anda dan memperkenalkan diri? "Bli, saya Prima", kata perempuan itu. Anda menjawab, "Hah? Serius nama kamu Prima?" Anda terlihat bahagia. Pun dengan perempuan itu. Lalu dia meminta Anda menandatangani secarik kertas yang dia sodorkan pada Anda. Dengan senang hati, Anda melakukan apa yang dia minta. Tak cukup sampai di situ, si anak tadi meminta untuk merekam Anda. Rekaman itu nantinya akan dia tayangkan di acara di kampusnya, yang kebetulan dia adalah panitianya. Betapa bahagianya dia ketik

Bersama Senja di Masjid Agung Jawa Tengah

Ngabuburit, satu hal yang khas dengan bulan Ramadhan. Saya dan teman-teman kos berencana untuk ngabuburit di Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT). Dan inilah momen-momen singkat kami. Menara MAJT yang menandakan betapa tinggi Dia. Semoga Ramadhan tahun ini berkah. Amin. Saya bersama teman-teman kos, para ukhti green kos. Senja dan kalian Senja terindah. Lengkap diiringi syahdunya bacaan Al Qur'an. Kekokohan cagar budaya yang menjadi daya tarik wisata religi di Jawa Tengah. Ia bercermin. Tetap kokoh dan agung. Monumen Tenang... Narsis dikit. Teman-teman kos. Terhitung sejak tanggal 30 Juni 2014 lalu, kami saling memanggil dengan sebutan Ukhti. Batas suci bung! Tembak!! Tentara Merah Berdiri di tengah kemegahan yang luar biasa. Pasukan merah. Hati-hati, kami ada dimanapun kau berada. Bukan rangers biasa Yeah!!