Skip to main content

Mengenal Menulis

Menulis adalah salah satu hobiku. Menulis dapat menjadi keahlian kebanggaanku. Aku suka menulis dari kecil, tepatnya saat usiaku 7 tahun. Puisi sederhanalah yang aku tulis.

Dengan pola pikir seorang anak 7 tahun yang menapaki bangku kelas 4 membuatku tampil berbeda dengan teman-temanku yang lain. Selisih 2 tahun dari mereka tak membuatku merasa minder. Justru hal itu yang membuatku harus melebihi mereka. Tak peduli apapun aku harus menjadi anak yang mempunyai kemampuan lebih dari teman sekelas.

Aku dikenal sebagai anak yang pandai dan moody di kelas. Jika aku menyukai pelajaran dan gurunya, aku akan mendapat nilai yang tinggi. Tapi jika yang terjadi adalah yang sebaliknya, aku bisa saja mendapat nilai terendah di antara teman-temanku.

Bosan dengan bidang akademik, aku mulai mencari hobi baru. Menulis adalah pilihanku saat itu.

Ketika ulang tahunku yang ke-7, ibu memberiku sebuah buku diary. Buku kecil bergambar Hello Kitty itu terlihat cantik dengan kemilau di covernya.  Awalnya aku tidak tahu untuk apa buku itu. Lalu ibu memberitahu bahwa buku itu untuk menulis ceritaku sehari-hari. Semua yang aku alami dapat aku tulis di buku itu.

Mulailah hobi menulisku tumbuh. Aku menuliskan semua yang aku alami dari hari ke hari pada setiap lembar buku diaryku.

Tidak hanya menulis cerita harian, aku mulai mencoba menulis puisi. Terinspirasi dari kegemaranku membaca majalah Bobo, aku mulai tertarik untuk berpuisi. Puisi sederhana yang dituangkan oleh anak umur 7 tahun.

Suatu hari, ibu membaca karya-karyaku. Dia tersenyum. Aku ingat senyumnya, seperti seorang guru yang akan menilai hasil pekerjaan muridnya.

Bukuku tinggal beberapa lembar lagi akan penuh. Hebat, hanya dalam jangka waktu kurang lebih satu bulan, buku itu hampir penuh. Ibu berjanji untuk membelikan aku buku diary baru. Sebagai award karena aku berhasil khatam satu buku, ibu juga berjanji membelikanku satu buah jam tangan baru. Dari kecil aku memang biasa mengenakan jam tangan.

Begitulah aku berkenalan dengan dunia tulis menulis. Tulisanku memang jauh dari sempurna, buktinya skripsiku masih terus direvisi sampai sekarang hhe.

Mari menulis. Salam ^_^

-         - Sri Puji A. Primadayanti

Comments

Popular posts from this blog

KATA-KATA JRX SID

Kali ini Prima akan mengutip kata demi kata yang pernah dipermainkan oleh sang penggebuk drum di band perompak, Superman Is Dead. Kata-kata JRX SID Buat yg suka mlesetin 'ormas' dgn 'omas'. Sumpah joke kalian ga lucu. Dibayar pun ga akan ada yg ketawa. Adu petarung terbaik yg dimiliki rakyat dgn petarung terbaik milik ormas. Pakai cara purba ketika berurusan dgn manusia purba. Banyak yg setuju: duel adalah cara efektif mengusir ormas dari RI. Saya juga yakin, ormas akan menolak cara itu dgn sejuta alasan. Susah debat sama ormas. Mending ajak duel satu-satu, yang kalah keluar dari Indonesia. Cuma itu bahasa yg mereka mengerti. Kalian yg koar2 menuduh SID menjual fashion ketimbang musik, saya tanya balik, CD SID kalian apakah original? Band bukan parpol. Kalau parpol senang kaos nya di dibajak, band (yg ga berpikir spt parpol) akan kesal jika kaos nya dibajak. Baru saja mengalami pengalaman yg cukup sinematik: mengendarai ombak di bawah hujan lebat. It was fuk

RPP Bahasa Perancis (KTSP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Satuan Pendidikan          : SMA Mata Pelajaran               : Bahasa Perancis Kelas/Semester              : XI/1 Keterampilan                  : Membaca Alokasi Waktu               : 1x45 menit STANDAR KOMPETENSI Membaca Memahami wacana tulis berbentuk paparan atau dialog sederhana tentang “La Vie Familliale”. Kompetensi Dasar Membaca 1.        Memperoleh informasi umum, informasi tertentu dan atau rinci dari wacana tulis sederhana secara tepat. 2.        Membaca nyaring kata, frasa dan atau kalimat dalam wacana tulis sederhana secara tepat. Indokator I.                     Kognitif A.       Produk 1.        Siswa mampu menentukan informasi tertentu dalam teks yang bertema “La Vie Familliale”. (KD 1) 2.        Siswa mampu menggunakan adjectif possessif ke dalam kalimat. B.       Proses 3.        Siswa mampu menafsirkan makna kata di dalam teks yang bertema “La Vie Familliale”. (KD 1) 4.        Siswa mampu

Menemui Arti

Seperti seekor hamster, aku berlari di atas roda putar. Meski rasanya lelah, nyatanya aku tidak berpindah tempat. Hanya menghabiskan waktu dan tenaga yang sia-sia. Semakin kencang aku berlari, semakin tak terarah apa yang kuingini. Di saat aku ingin berhenti, dunia sama sekali tak menunjukkan kabar baik. Hari-hariku terkesan biasa saja. Tidak hujan, tidak cerah. Biasa saja. Terlalu biasa. Tanpa sisa. Seketika aku sedang menepi tanpa mencari, kau datang tanpa permisi. Kehadiranmu sungguh terasa pas walaupun bukan itu yang aku cari saat ini. Apakah mungkin justru ketidaksengajaan inilah yang membuat jalan kita begitu serasi?