Menuju penghujung April. Kukira semua akan berlalu tanpa menoleh lagi ke belakang. Masa lampau memang selalu punya daya magis tersendiri untuk dijelajahi. Engkau hadir tiba-tiba di mimpi. Ya, kau. Lagi-lagi kamu. Kembali lagi kamu. Setelah mundur terikrar, ada perasaan belum kelar. Masih menjalar. Mengakar. Jauh dari nalar, kata kita belum juga bubar. Di mimpiku kau masih sama. Tetap dengan senyum menggodamu dan tatap mata sayumu. Di antara berjuta keindahan di semesta, aku percaya satu keistimewaan diciptakan khusus kunikmati. Tak peduli orang-orang sebelumku yang mengenalmu lebih dulu. Tak peduli mereka yang pernah singgah mengetuk pintu hati. Tentangmu aku rela. Kukosongkan isi. Lalu bersiaplah. Kau ada di singgasana utama sang pecinta ini.
Call Me A Dreamer Cause With My Dream, I Can Reach The Stars