Skip to main content

Tentang Seorang yang Enggan Berkelana

Rindu. Benar-benar rindu. Aku rindu dia. Sangat. Sayang? Cinta? Mencintainya adalah cara jatuh tersakit yang kusengaja. Menyayanginya adalah kekalahan terkelam yang ingin kulakukan terus-menerus, tiada henti.

Ah lemah. Baru menulis beberapa kalimat, mata ini berkaca-kaca. Mengingat semua tentang dia. Bahagianya saat bersamanya. Meski tak melakukan apa-apa. Yang penting berdua. Rasa kecewa yang pernah hadir. Sampai saat ini belum enyah juga dari ingatan. Aku kalah di hadapannya.

Dialah orang pertama yang mampu membuatku bungkam. Entah apa kehebatannya hingga ia sanggup meluluhkan ego yang bersarang keras di kepala. Senyumnya bisa meredakan amarahku yang kian memuncak. Dengannya aku belajar menjadi dewasa. Berdua bersamanya aku mengenal suka, juga duka.

Sekian lama aku dan dia menjalin romansa, banyak hal memorabilia. Jika boleh mengaku, sejauh ini ia adalah cinta terbaik sepanjang masa. Hanya dia. Baru dia. Aku bersumpah, demi semesta.

Hingga suatu hari aku sadar, aku bukan orang baik untuknya. Tentangnya aku tak bisa tenang. Cemburu menggema ketika tahu ia lebih dekat dengan orang lain di luar sana. Aku iri pada orang-orang itu yang dengan mudahnya dapat tahu cerita tentangnya. Sedangkan aku? Aku buta. Betapa aku bodoh saat ditanya kabarnya bagaimana. Orang macam apa aku yang tak tahu apa-apa perihal kekasihnya? Iya, tak pantas aku mendapatkan hal sebahagia bersamanya.

Aku bukan orang baik untuknya. Aku hanya orang penuh emosi berapi-api, tak pantas menerima tulusnya cinta yang ia miliki. Pernah aku berjanji akan menjaganya. Barangkali cara terbaik adalah dengan membiarkannya tidak berada di sampingku. Jangan ia terluka karenaku. Tak kan kubiarkan tangan ini membuatnya menuai air mata.

Kepergian kali ini bukan karena mememukan orang lain. Melainkan karena tak ingin seseorang yang dicintainya terjadi apa-apa. Aku mencintainya. Aku pernah terluka karenanya. Kecewa pun mendapatkan tempat yang pas di depan mata. Di sini, di dalam sini hanya ada satu hati yang ingin menenangkan diri, tanpa diisi apa-apa lagi selain mimpi. Mencintai orang lain selain dia pula aku tak mampu. Biarkan ia tahu, aku masih diam. Aku menetap sebagai orang yang ia kenal dulu. Sebagai orang yang katanya ia cintai dengan tulus. Sebagai anak yang menemukan apa arti mencintai sesungguhnya. Kemudian tinggallah luka di sekujur hatinya.

Semoga ia membaca. Dari aku yang jatuh cinta.

Comments

Popular posts from this blog

KATA-KATA JRX SID

Kali ini Prima akan mengutip kata demi kata yang pernah dipermainkan oleh sang penggebuk drum di band perompak, Superman Is Dead. Kata-kata JRX SID Buat yg suka mlesetin 'ormas' dgn 'omas'. Sumpah joke kalian ga lucu. Dibayar pun ga akan ada yg ketawa. Adu petarung terbaik yg dimiliki rakyat dgn petarung terbaik milik ormas. Pakai cara purba ketika berurusan dgn manusia purba. Banyak yg setuju: duel adalah cara efektif mengusir ormas dari RI. Saya juga yakin, ormas akan menolak cara itu dgn sejuta alasan. Susah debat sama ormas. Mending ajak duel satu-satu, yang kalah keluar dari Indonesia. Cuma itu bahasa yg mereka mengerti. Kalian yg koar2 menuduh SID menjual fashion ketimbang musik, saya tanya balik, CD SID kalian apakah original? Band bukan parpol. Kalau parpol senang kaos nya di dibajak, band (yg ga berpikir spt parpol) akan kesal jika kaos nya dibajak. Baru saja mengalami pengalaman yg cukup sinematik: mengendarai ombak di bawah hujan lebat. It was fuk

RPP Bahasa Perancis (KTSP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Satuan Pendidikan          : SMA Mata Pelajaran               : Bahasa Perancis Kelas/Semester              : XI/1 Keterampilan                  : Membaca Alokasi Waktu               : 1x45 menit STANDAR KOMPETENSI Membaca Memahami wacana tulis berbentuk paparan atau dialog sederhana tentang “La Vie Familliale”. Kompetensi Dasar Membaca 1.        Memperoleh informasi umum, informasi tertentu dan atau rinci dari wacana tulis sederhana secara tepat. 2.        Membaca nyaring kata, frasa dan atau kalimat dalam wacana tulis sederhana secara tepat. Indokator I.                     Kognitif A.       Produk 1.        Siswa mampu menentukan informasi tertentu dalam teks yang bertema “La Vie Familliale”. (KD 1) 2.        Siswa mampu menggunakan adjectif possessif ke dalam kalimat. B.       Proses 3.        Siswa mampu menafsirkan makna kata di dalam teks yang bertema “La Vie Familliale”. (KD 1) 4.        Siswa mampu

Menemui Arti

Seperti seekor hamster, aku berlari di atas roda putar. Meski rasanya lelah, nyatanya aku tidak berpindah tempat. Hanya menghabiskan waktu dan tenaga yang sia-sia. Semakin kencang aku berlari, semakin tak terarah apa yang kuingini. Di saat aku ingin berhenti, dunia sama sekali tak menunjukkan kabar baik. Hari-hariku terkesan biasa saja. Tidak hujan, tidak cerah. Biasa saja. Terlalu biasa. Tanpa sisa. Seketika aku sedang menepi tanpa mencari, kau datang tanpa permisi. Kehadiranmu sungguh terasa pas walaupun bukan itu yang aku cari saat ini. Apakah mungkin justru ketidaksengajaan inilah yang membuat jalan kita begitu serasi?