Skip to main content

Sampai Jumpa


Mencintaimu tanpa aba-aba. Itu bukanlah keharusan. Namun nampaknya aku takluk. Perlahan-lahan aku mulai merindukanmu. Aku merindukan gaya bicaramu. Aku mengenang senyummu setiap malam sebelum tidur. Berharap esok kan bertemu.

Rentetan kata ini berujung pada kenangan. Masa lalu kita terlalu indah kusinggahi kembali, pikirku. Setidaknya dengan tulisan ini aku akan mengabadikan kita yang sempat bahagia bersama. Meski berujung pisah, kurasa kita tak harus berpasrah. Mari memaknai kehilangan dengan yang baik-baik. Aku yakin semua itu butuh perjuangan dan kerja keras. Sudah saatnya kita belajar melangkah tanpa alasan yang sama.

Bagaimana kau dan aku akan hidup? Seperti apa aku dan kau di masa depan? Apa yang kau lakukan sekarang? Pertanyaan-pertanyaan kecil menghinggapi kepala. Wajar saja, kita baru saja berpisah. Kebiasaan bersama di hari-hari lalu tak mudah hilang begitu saja. Kita butuh waktu. Bukan sekadar seperti dulu, mencintai, kita juga butuh waktu untuk saling melepaskan, merelakan, dan melupakan.

Ketika aku menuliskan ini, aku merasa takut. Apa yang akan terjadi nanti jika aku membaca tulisan ini? Atau mungkin kau membacanya? Apakah kita akan tersenyum sendiri ketika mengingat masa lalu berdua? Ataukah salah satu dari kita akan berpikir menghapus tulisan ini? Sederhana bukan? Sesederhana itu mengenang dan ingin menghapus sesuatu yang pernah kita miliki. Sama seperti kau yang datang dengan sederhana, kemudian dengan sederhana pula aku mulai merindukanmu. Kita memang terlalu sederhana untuk sebuah kisah cinta.

Sudahlah, mari kita bahagia. Berbahagialah. Kini aku tak lagi menjadi pelita redup malammu. Kau pun sama. Kau bukan lagi bintang bercahaya di tengah malamku. Sekarang kita mempunyai malam-malam sendiri. Kini kita akan memeluk senja masing-masing. Kutitipkan sedikit rindu kepada senja yang akan kau jumpai esok. Semoga ia menyampaikannya padamu. Karena aku tak akan lagi melakukannya.

Sampai jumpa.



Comments

Popular posts from this blog

KATA-KATA JRX SID

Kali ini Prima akan mengutip kata demi kata yang pernah dipermainkan oleh sang penggebuk drum di band perompak, Superman Is Dead. Kata-kata JRX SID Buat yg suka mlesetin 'ormas' dgn 'omas'. Sumpah joke kalian ga lucu. Dibayar pun ga akan ada yg ketawa. Adu petarung terbaik yg dimiliki rakyat dgn petarung terbaik milik ormas. Pakai cara purba ketika berurusan dgn manusia purba. Banyak yg setuju: duel adalah cara efektif mengusir ormas dari RI. Saya juga yakin, ormas akan menolak cara itu dgn sejuta alasan. Susah debat sama ormas. Mending ajak duel satu-satu, yang kalah keluar dari Indonesia. Cuma itu bahasa yg mereka mengerti. Kalian yg koar2 menuduh SID menjual fashion ketimbang musik, saya tanya balik, CD SID kalian apakah original? Band bukan parpol. Kalau parpol senang kaos nya di dibajak, band (yg ga berpikir spt parpol) akan kesal jika kaos nya dibajak. Baru saja mengalami pengalaman yg cukup sinematik: mengendarai ombak di bawah hujan lebat. It was fuk

RPP Bahasa Perancis (KTSP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Satuan Pendidikan          : SMA Mata Pelajaran               : Bahasa Perancis Kelas/Semester              : XI/1 Keterampilan                  : Membaca Alokasi Waktu               : 1x45 menit STANDAR KOMPETENSI Membaca Memahami wacana tulis berbentuk paparan atau dialog sederhana tentang “La Vie Familliale”. Kompetensi Dasar Membaca 1.        Memperoleh informasi umum, informasi tertentu dan atau rinci dari wacana tulis sederhana secara tepat. 2.        Membaca nyaring kata, frasa dan atau kalimat dalam wacana tulis sederhana secara tepat. Indokator I.                     Kognitif A.       Produk 1.        Siswa mampu menentukan informasi tertentu dalam teks yang bertema “La Vie Familliale”. (KD 1) 2.        Siswa mampu menggunakan adjectif possessif ke dalam kalimat. B.       Proses 3.        Siswa mampu menafsirkan makna kata di dalam teks yang bertema “La Vie Familliale”. (KD 1) 4.        Siswa mampu

Menemui Arti

Seperti seekor hamster, aku berlari di atas roda putar. Meski rasanya lelah, nyatanya aku tidak berpindah tempat. Hanya menghabiskan waktu dan tenaga yang sia-sia. Semakin kencang aku berlari, semakin tak terarah apa yang kuingini. Di saat aku ingin berhenti, dunia sama sekali tak menunjukkan kabar baik. Hari-hariku terkesan biasa saja. Tidak hujan, tidak cerah. Biasa saja. Terlalu biasa. Tanpa sisa. Seketika aku sedang menepi tanpa mencari, kau datang tanpa permisi. Kehadiranmu sungguh terasa pas walaupun bukan itu yang aku cari saat ini. Apakah mungkin justru ketidaksengajaan inilah yang membuat jalan kita begitu serasi?