Skip to main content

Senja Berdua

Pagi mengalahkan egoku untuk tetap menikmati mimpi. Setidaknya di mimpi itu aku bisa bertemu denganmu. Di dunia yang aku adalah rajanya, kujadikan kau segalanya. Sebab dari segala karena. Bukan apa-apa, aku hanya jatuh cinta.

Banyak orang menerka siapa orang beruntung yang mampu menjadi pertama di segala suasana. Apalagi tentangku, seorang anak dengan luar biasa keras kepalanya. Mampukah seseorang meluluhkan angkaranya? Adakah orang yang sanggup bertahan saat dirinya di ambang bahaya? Dan sungguh, keajaiban ternyata memang ada.

Senja kala itu bergulir betapa manisnya. Kami duduk berdua pada rerumputan kota. Senyumnya masih tertata rapi di kepala. Berbagai cerita dan asa seraya merayakan betapa bahagianya kami berdua. Tak jarang muncul titik-titik kebisuan tanda aku tak tahu harus mulai dari mana. Hebatnya, ia mampu cairkan suasana. Entah berapa lama aku tak merasakan senja seindah dengannya. Kurasa laju ini akan menepi padanya.

Senja tiada, malam tiba. Masih dengan senyumannya, membuatku enggan pejamkan mata. Gaya bicaranya selalu membuat secarik lengkung di bibir pecintanya. Di malam yang sama, ponsel berdering tanda ia ingin bicara.

Sudah hampir tengah malam kami bersuka ria. Meski lewat suara tanpa adanya jumpa. Sampai bertemu esok, pisahnya. Sial, rindu ini betapa membuat jantungku tak sanggup berirama seperti biasa. Ada sesak yang menyenangkan saat mengingatnya.

Beginikah rasanya melabuhkan kembali hati yang pernah terluka? Tak percaya ternyata rasa itu masih ada. Ingin mencoba biasa, tak pernah bisa. Ya, inilah aku, seseorang yang tak mampu berpindah.

Mungkin aku bisa pergi darimu. Tapi untuk mencintai orang yang baru, kurasa aku belum mampu.

Comments

Popular posts from this blog

KATA-KATA JRX SID

Kali ini Prima akan mengutip kata demi kata yang pernah dipermainkan oleh sang penggebuk drum di band perompak, Superman Is Dead. Kata-kata JRX SID Buat yg suka mlesetin 'ormas' dgn 'omas'. Sumpah joke kalian ga lucu. Dibayar pun ga akan ada yg ketawa. Adu petarung terbaik yg dimiliki rakyat dgn petarung terbaik milik ormas. Pakai cara purba ketika berurusan dgn manusia purba. Banyak yg setuju: duel adalah cara efektif mengusir ormas dari RI. Saya juga yakin, ormas akan menolak cara itu dgn sejuta alasan. Susah debat sama ormas. Mending ajak duel satu-satu, yang kalah keluar dari Indonesia. Cuma itu bahasa yg mereka mengerti. Kalian yg koar2 menuduh SID menjual fashion ketimbang musik, saya tanya balik, CD SID kalian apakah original? Band bukan parpol. Kalau parpol senang kaos nya di dibajak, band (yg ga berpikir spt parpol) akan kesal jika kaos nya dibajak. Baru saja mengalami pengalaman yg cukup sinematik: mengendarai ombak di bawah hujan lebat. It was fuk

RPP Bahasa Perancis (KTSP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Satuan Pendidikan          : SMA Mata Pelajaran               : Bahasa Perancis Kelas/Semester              : XI/1 Keterampilan                  : Membaca Alokasi Waktu               : 1x45 menit STANDAR KOMPETENSI Membaca Memahami wacana tulis berbentuk paparan atau dialog sederhana tentang “La Vie Familliale”. Kompetensi Dasar Membaca 1.        Memperoleh informasi umum, informasi tertentu dan atau rinci dari wacana tulis sederhana secara tepat. 2.        Membaca nyaring kata, frasa dan atau kalimat dalam wacana tulis sederhana secara tepat. Indokator I.                     Kognitif A.       Produk 1.        Siswa mampu menentukan informasi tertentu dalam teks yang bertema “La Vie Familliale”. (KD 1) 2.        Siswa mampu menggunakan adjectif possessif ke dalam kalimat. B.       Proses 3.        Siswa mampu menafsirkan makna kata di dalam teks yang bertema “La Vie Familliale”. (KD 1) 4.        Siswa mampu

Menemui Arti

Seperti seekor hamster, aku berlari di atas roda putar. Meski rasanya lelah, nyatanya aku tidak berpindah tempat. Hanya menghabiskan waktu dan tenaga yang sia-sia. Semakin kencang aku berlari, semakin tak terarah apa yang kuingini. Di saat aku ingin berhenti, dunia sama sekali tak menunjukkan kabar baik. Hari-hariku terkesan biasa saja. Tidak hujan, tidak cerah. Biasa saja. Terlalu biasa. Tanpa sisa. Seketika aku sedang menepi tanpa mencari, kau datang tanpa permisi. Kehadiranmu sungguh terasa pas walaupun bukan itu yang aku cari saat ini. Apakah mungkin justru ketidaksengajaan inilah yang membuat jalan kita begitu serasi?