Skip to main content

Ada dan Tanggal

Di antara senja-senja yang pernah singgah, hanya senja bersamamulah yang paling jingga. Kepada kerlip bintang setelahnya aku pernah berucap tuk titipkan salam pada seseorang yang jauh tak bisa kujangkau. Rembulan seakan mengangguk mengiyakan bahwa ia benar ada di genggaman. Kejaran ombak di tepi pantai tak luput mengantarkan bayang sempurna dirinya. Sungguh indah permainan alam, membentuk sebuah ilusi kepada hati yang mendamba.

Petang datang bersama ilalang yang mulai usang. Kuaduk segelas kopi hangat agar menentramkan segenap perasaan. Kutarik nafas panjang seiring aroma khas kopi hasil panen kebun belakang rumah. Asapnya mengudara membentuk ukiran indah. Andai dapat kubentuk, akan kugambar sebuah hati dengan perisai terkuat. Bukan bermaksud apa-apa, hanya ingin melindungi apa yang ada di dalamnya. Bukankah wajar mempertahankan apa yang sudah menjadi milik kita?

Ada sebuah hantaman keras masih tertinggal. Mengganjal ketenangan malam demi malam. Kubuka ponsel, tanpa mengharapkan apapun. Ibu jari lincah bergerak dari atas ke bawah menelanjangi layar. Aku diam. Mataku menikmati pemandangan kecil ini. Pikiran kosong seperti sebuah bejana merindukan air. Sudahlah, barangkali beberapa perasaan memang ada untuk ditinggalkan.

Berhentilah pada satu titik di mana terlihat sosok rupawan yang amat menawan. Hanya dengan seutas senyuman, sebuah hati mampu ia retakkan. Dengan mata sayunya, seorang merasa begitu kecil dihadapkan sebuah harapan. Keinginan memasuki relung jemari dan memiliki genggamannya bagai menunggu gerimis di tengah gurun tak bertuan. Ketiadaan yang terpaksa diunggulkan.

Sekali lagi kutarik nafas panjang malam ini. Beberapa iringan musik pilu memekakkan telinga. Sebuah kepiluan yang semakin menderita karena tak mampu menerka. Diam adalah langkah. Jejaknya berhenti. Ada dinding besar menghalangi. Entah apa yang ada di baliknya, aku enggan. Barangkali ia ada di sana, biarlah. Satu senyum penutup malam, demi angan yang tak mampu menjadikan kenyataan. Hiduplah, bahagialah. Kabarkan beberapa hari lagi bahwa dunia berhasil ditaklukan. Tentang kita yang belum tergariskan, ingatlah, tangan ini selalu ada saat dibutuhkan. Ruang kosong sengaja aku ciptakan agar kau senantiasa masuk dan tinggal.

Bergegaslah.

Image

Comments

Popular posts from this blog

KATA-KATA JRX SID

Kali ini Prima akan mengutip kata demi kata yang pernah dipermainkan oleh sang penggebuk drum di band perompak, Superman Is Dead. Kata-kata JRX SID Buat yg suka mlesetin 'ormas' dgn 'omas'. Sumpah joke kalian ga lucu. Dibayar pun ga akan ada yg ketawa. Adu petarung terbaik yg dimiliki rakyat dgn petarung terbaik milik ormas. Pakai cara purba ketika berurusan dgn manusia purba. Banyak yg setuju: duel adalah cara efektif mengusir ormas dari RI. Saya juga yakin, ormas akan menolak cara itu dgn sejuta alasan. Susah debat sama ormas. Mending ajak duel satu-satu, yang kalah keluar dari Indonesia. Cuma itu bahasa yg mereka mengerti. Kalian yg koar2 menuduh SID menjual fashion ketimbang musik, saya tanya balik, CD SID kalian apakah original? Band bukan parpol. Kalau parpol senang kaos nya di dibajak, band (yg ga berpikir spt parpol) akan kesal jika kaos nya dibajak. Baru saja mengalami pengalaman yg cukup sinematik: mengendarai ombak di bawah hujan lebat. It was fuk

RPP Bahasa Perancis (KTSP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Satuan Pendidikan          : SMA Mata Pelajaran               : Bahasa Perancis Kelas/Semester              : XI/1 Keterampilan                  : Membaca Alokasi Waktu               : 1x45 menit STANDAR KOMPETENSI Membaca Memahami wacana tulis berbentuk paparan atau dialog sederhana tentang “La Vie Familliale”. Kompetensi Dasar Membaca 1.        Memperoleh informasi umum, informasi tertentu dan atau rinci dari wacana tulis sederhana secara tepat. 2.        Membaca nyaring kata, frasa dan atau kalimat dalam wacana tulis sederhana secara tepat. Indokator I.                     Kognitif A.       Produk 1.        Siswa mampu menentukan informasi tertentu dalam teks yang bertema “La Vie Familliale”. (KD 1) 2.        Siswa mampu menggunakan adjectif possessif ke dalam kalimat. B.       Proses 3.        Siswa mampu menafsirkan makna kata di dalam teks yang bertema “La Vie Familliale”. (KD 1) 4.        Siswa mampu

Menemui Arti

Seperti seekor hamster, aku berlari di atas roda putar. Meski rasanya lelah, nyatanya aku tidak berpindah tempat. Hanya menghabiskan waktu dan tenaga yang sia-sia. Semakin kencang aku berlari, semakin tak terarah apa yang kuingini. Di saat aku ingin berhenti, dunia sama sekali tak menunjukkan kabar baik. Hari-hariku terkesan biasa saja. Tidak hujan, tidak cerah. Biasa saja. Terlalu biasa. Tanpa sisa. Seketika aku sedang menepi tanpa mencari, kau datang tanpa permisi. Kehadiranmu sungguh terasa pas walaupun bukan itu yang aku cari saat ini. Apakah mungkin justru ketidaksengajaan inilah yang membuat jalan kita begitu serasi?