2013 telah berlalu,
menjadi percikan-percikan kenangan penuh warna layaknya kembang api.
Menggelegar di angkasa di malam penuh tawa. Tak jarang mendatangkan tangis isak
air mata dari para pujangga. Denting lonceng menambah syahdunya suasana
gemilang itu. Kebersamaan menjadi momen tersendiri yang tidak boleh dilewatkan
setiap manusia. Di setiap sudut kota ada saja mereka yang mengumbar
kebersamaan. Bersama keluarga, teman, sahabat, bahkan pacar sudah menjadi
tradisi di malam yang hanya terjadi sekali setahun ini.
Kembang api menjadi ciri
khas malam pergantian tahun di Indonesia. Kenapa dipilih kembang api padahal
ada banyak pihak yang menentang penggunaan benda berkilau yang bisa menjadi
penghubung maut itu? Mudah saja, pertama, bayangkan kau punya satu kembang api
yang biasa digunakan saat tahun baru. Kembang api yang belum dinyalakan ibarat
kenangan pahit kita di tahun kemarin. Saat dinyalakan, kembang api akan terbang
dan menjelma menjadi kilauan-kilauan warna yang menakjubkan. Kilauan warna itu
adalah harapan-harapan di tahun depan nanti. Harapan yang banyak, baru dan
tentu lebih baik. Begitulah kembang api, bagaikan kenangan manusia yang siap
dilupakan kapan saja. Kasihan ya.
Comments
Post a Comment