Skip to main content

Bidadari Pasir Putih

Jepara atau yang banyak orang kenal sebagai Kota Ukir adalah sebuah kota yang terletak di Jawa Tengah. Kota ini sangat khas dengan ukirannya. Sepanjang jalan kota Jepara, akan dijumpai mebel-mebel yang memproduksi perabotan rumah tangga yang terbuat dari kayu. Selain ukir, Jepara juga khas dengan pantai. Jepara memiliki garis pantai yang sangat panjang. Hampir setiap kecamatan di Jepara mempunyai pantai masing masing.
Salah satu pantai yang menjadi ikon kota Jepara adalah Pantai Kartini. Sebagai kota di mana ibu emansipasi wanita lahir, Jepara juga dijuluki Jepara Bumi Kartini. Ini menandakan bahwa wanita-wanita Jepara layak mendapatkan tempat teratas di ‘kasta’ kehidupan.
Selain pantai Kartini, masih ada banyak pantai lain yang tak kalah indah dengan pantai Kartini. Ada sebuah pantai yang sangat menarik perhatian di sebuah desa kecil di Kecamatan Bangsri, salah satu kecamatan di Jepara. Untuk menemukan pantai ini, cukup mudah, jika dari jalan raya kurang lebih akan membutuhkan waktu 30 menit.
Pasir putih merupakan make up alami dari pantai ini. Suasana yang tenang akan menambah keharmonisan suasana. Hembusan angin yang menghempas ke pantai sangat tepat untuk mencari sumber inspirasi. Suara ombak bertaburan mengecup bibir pantai dengan mesranya. Begitulah keadaan pantai yang akrab disapa Pantai Bondo.
Terletak di desa Bondo, Kecamatan Bangsri, Pantai Bondo sangat akrab di telinga masyarakat. Hampir setiap hari selalu ada pengunjung di sana. Mulai dari tamasya keluarga, pasangan kekasih, sampai geng-geng anak muda sering terlihat menyapa salah satu pantai terindah di Jepara tersebut. Seakan berlomba mengumbar kebersamaan, para pengunjung terlihat gembira di tengah hiruk pikuk canda tawa yang menghiasi pantai.
Sekali berkunjung ke Pantai Bondo, rasanya kurang lengkap jika tidak melihat sunset (matahari tenggelam). Momen yang terpaksa memisahkan perjumpaan kita dengan matahari ini sudah banyak menyedot perhatian wisatawan. Para pengunjung seakan tidak mau ketinggalan untuk mengucapkan perpisahan pada matahari.
 
Pasir putih membentang berteman laut dan cakrawala

Kesombongan matahari yang tertutup awan

Comments

Popular posts from this blog

KATA-KATA JRX SID

Kali ini Prima akan mengutip kata demi kata yang pernah dipermainkan oleh sang penggebuk drum di band perompak, Superman Is Dead. Kata-kata JRX SID Buat yg suka mlesetin 'ormas' dgn 'omas'. Sumpah joke kalian ga lucu. Dibayar pun ga akan ada yg ketawa. Adu petarung terbaik yg dimiliki rakyat dgn petarung terbaik milik ormas. Pakai cara purba ketika berurusan dgn manusia purba. Banyak yg setuju: duel adalah cara efektif mengusir ormas dari RI. Saya juga yakin, ormas akan menolak cara itu dgn sejuta alasan. Susah debat sama ormas. Mending ajak duel satu-satu, yang kalah keluar dari Indonesia. Cuma itu bahasa yg mereka mengerti. Kalian yg koar2 menuduh SID menjual fashion ketimbang musik, saya tanya balik, CD SID kalian apakah original? Band bukan parpol. Kalau parpol senang kaos nya di dibajak, band (yg ga berpikir spt parpol) akan kesal jika kaos nya dibajak. Baru saja mengalami pengalaman yg cukup sinematik: mengendarai ombak di bawah hujan lebat. It was fuk

RPP Bahasa Perancis (KTSP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Satuan Pendidikan          : SMA Mata Pelajaran               : Bahasa Perancis Kelas/Semester              : XI/1 Keterampilan                  : Membaca Alokasi Waktu               : 1x45 menit STANDAR KOMPETENSI Membaca Memahami wacana tulis berbentuk paparan atau dialog sederhana tentang “La Vie Familliale”. Kompetensi Dasar Membaca 1.        Memperoleh informasi umum, informasi tertentu dan atau rinci dari wacana tulis sederhana secara tepat. 2.        Membaca nyaring kata, frasa dan atau kalimat dalam wacana tulis sederhana secara tepat. Indokator I.                     Kognitif A.       Produk 1.        Siswa mampu menentukan informasi tertentu dalam teks yang bertema “La Vie Familliale”. (KD 1) 2.        Siswa mampu menggunakan adjectif possessif ke dalam kalimat. B.       Proses 3.        Siswa mampu menafsirkan makna kata di dalam teks yang bertema “La Vie Familliale”. (KD 1) 4.        Siswa mampu

Menemui Arti

Seperti seekor hamster, aku berlari di atas roda putar. Meski rasanya lelah, nyatanya aku tidak berpindah tempat. Hanya menghabiskan waktu dan tenaga yang sia-sia. Semakin kencang aku berlari, semakin tak terarah apa yang kuingini. Di saat aku ingin berhenti, dunia sama sekali tak menunjukkan kabar baik. Hari-hariku terkesan biasa saja. Tidak hujan, tidak cerah. Biasa saja. Terlalu biasa. Tanpa sisa. Seketika aku sedang menepi tanpa mencari, kau datang tanpa permisi. Kehadiranmu sungguh terasa pas walaupun bukan itu yang aku cari saat ini. Apakah mungkin justru ketidaksengajaan inilah yang membuat jalan kita begitu serasi?