Skip to main content

Cinta Sendirian

Setiap kali mendengar suaramu, jantung ini berdetak kencang. Nafasku menjadi sesak. Seperti ada gema di dalam sini yang membuat tubuhku membeku. Nafasku memburu tak teratur. Kukedipkan mataku berulang kali agar aku tersadar dari buaian ini. Tapi hatiku berkata lain. Hatiku menginginkannya. Ia menginginkan waktu-waktu seperti ini.

Bagaimana ketika aku melihatmu? Membayangkannya saja aku tak sanggup. Aku takut akan kehadiranmu. Sebuah ketakutan yang aku inginkan. Ketakutan yang menyiksa, tapi entah kenapa aku merindukan siksaan itu.

Aku tak bisa mengerti apa yang terjadi. Semua yang aku katakan selalu berkebalikan dengan apa yang aku inginkan. Aku tidak ingin menemuimu, tapi sejujurnya aku ingin bertemu denganmu, walaupun hanya melihatmu dari kejauhan. Aku membencimu, sungguh. Aku membencimu karena olehmu aku tak bisa melakukan yang semestinya.

Ketika aku teringat akan engkau, pikiran ini tak bisa jernih. Ada sesuatu yang menutupi pandangan mataku. Ada yang membutakan aku. Dan aku menikmatinya.

Apakah kau punya ilmu sihir? Jika iya, ajarilah aku. Ajarilah aku menyihirmu agar engkau tahu bagaimana sakitnya menjadi diriku. Kau tak tahu betapa sakitnya memendam rindu, sendirian? Tahukah kau betapa sakitnya aku ketika aku hanya bisa menikmati senyummu dari kejauhan? Tak bisakah kau bayangkan itu untukku?

Engkau, sungguh aku tak tahu harus bagaimana. Aku tak tahu bagaimana memulai. Di sini seperti ada tradisi untuk menahan perasaan. Sakit.


Tapi biarlah hanya aku yang merasakan. Janganlah engkau kesakitan karena perasaan semacam ini. Biarlah aku saja yang merasakannya. Dengan begitu, aku sadar, betapa berartinya kata mencintai, meski tak terbalas. Ya, hanya aku yang jatuh cinta.


Comments

Popular posts from this blog

KATA-KATA JRX SID

Kali ini Prima akan mengutip kata demi kata yang pernah dipermainkan oleh sang penggebuk drum di band perompak, Superman Is Dead. Kata-kata JRX SID Buat yg suka mlesetin 'ormas' dgn 'omas'. Sumpah joke kalian ga lucu. Dibayar pun ga akan ada yg ketawa. Adu petarung terbaik yg dimiliki rakyat dgn petarung terbaik milik ormas. Pakai cara purba ketika berurusan dgn manusia purba. Banyak yg setuju: duel adalah cara efektif mengusir ormas dari RI. Saya juga yakin, ormas akan menolak cara itu dgn sejuta alasan. Susah debat sama ormas. Mending ajak duel satu-satu, yang kalah keluar dari Indonesia. Cuma itu bahasa yg mereka mengerti. Kalian yg koar2 menuduh SID menjual fashion ketimbang musik, saya tanya balik, CD SID kalian apakah original? Band bukan parpol. Kalau parpol senang kaos nya di dibajak, band (yg ga berpikir spt parpol) akan kesal jika kaos nya dibajak. Baru saja mengalami pengalaman yg cukup sinematik: mengendarai ombak di bawah hujan lebat. It was fuk

RPP Bahasa Perancis (KTSP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Satuan Pendidikan          : SMA Mata Pelajaran               : Bahasa Perancis Kelas/Semester              : XI/1 Keterampilan                  : Membaca Alokasi Waktu               : 1x45 menit STANDAR KOMPETENSI Membaca Memahami wacana tulis berbentuk paparan atau dialog sederhana tentang “La Vie Familliale”. Kompetensi Dasar Membaca 1.        Memperoleh informasi umum, informasi tertentu dan atau rinci dari wacana tulis sederhana secara tepat. 2.        Membaca nyaring kata, frasa dan atau kalimat dalam wacana tulis sederhana secara tepat. Indokator I.                     Kognitif A.       Produk 1.        Siswa mampu menentukan informasi tertentu dalam teks yang bertema “La Vie Familliale”. (KD 1) 2.        Siswa mampu menggunakan adjectif possessif ke dalam kalimat. B.       Proses 3.        Siswa mampu menafsirkan makna kata di dalam teks yang bertema “La Vie Familliale”. (KD 1) 4.        Siswa mampu

Menemui Arti

Seperti seekor hamster, aku berlari di atas roda putar. Meski rasanya lelah, nyatanya aku tidak berpindah tempat. Hanya menghabiskan waktu dan tenaga yang sia-sia. Semakin kencang aku berlari, semakin tak terarah apa yang kuingini. Di saat aku ingin berhenti, dunia sama sekali tak menunjukkan kabar baik. Hari-hariku terkesan biasa saja. Tidak hujan, tidak cerah. Biasa saja. Terlalu biasa. Tanpa sisa. Seketika aku sedang menepi tanpa mencari, kau datang tanpa permisi. Kehadiranmu sungguh terasa pas walaupun bukan itu yang aku cari saat ini. Apakah mungkin justru ketidaksengajaan inilah yang membuat jalan kita begitu serasi?