Kadang rindu menjadi pembunuh yang siap menerjang kapan saja. Ia melahirkan curiga. Ia mengalirkan pikiran-pikiran entah. Ia membunuh perasaan yang dipertahankan mati-matian. Ia membunuh orang yang jatuh cinta. Ia membunuh orang yang takut kehilangan.
Merindukanmu bukanlah hal mudah. Aku harus menenangkan gejolak rindu yang sudah menggebu. Bagaimana jika aku berpikir yang tidak-tidak tentang engkau di sana? Apa aku juga akan membayangkan kau ingkar? Semua itu muncul karena rindu. Ia berhasil masuk dan memakan logika. Bagaimana kau menjalaninya di sana? Samakah?
Sedang apa kau sekarang, dengan siapa, sudah makan, pertanyaan sederhana yang selalu menunggu jawaban. Aku hanya ingin memastikan kau baik-baik saja. Aku tak ingin melihatmu sakit, apalagi disakiti.
Kepada jarak yang sedang memisahkah kita, aku minta jangan alirkan rindu berlebih. Sakit rindu bersendu. Bila rindu, jangan lahirkan perasaan-perasaan curiga berlebih yang bisa menghancurkan apa yang aku pertahankan. Memang aku tak ingin kehilangan, oleh karena itu aku menenangkan diri. Rindu telah mencandu. Tak bisa kupungkiri, ia larut dalam waktu dan doaku.
Comments
Post a Comment