Skip to main content

Cerita yang Masih Sama, Luka

Ketika melupakan masa lalu tak semudah bercandamu tentang kita. Lelah sudah perjalanan ini tercipta. Demi beranjak dari luka, kulakukan segalanya. Apapun kusemogakan asal kau bisa kulupa. Mencoba hal-hal baru agar tak mengusik ceritamu. Pantai, gunung, jalanan, semua membantuku. Tidak dengan seseorang. Tidakkah alam punya cara sendiri untuk membantuku melupakan? Tidak dengan cerita seseorang yang hari demi hari hadir mengisi malam. Semesta masih menjebakku dalam buaian masa tentangmu. Bahkan, untuk menjalin kisah baru pun sulit sekali rasanya. Bukan tak bisa pindah. Ada yang merasa lelah dan takut kecewa untuk kesekian kalinya.

Senja kali ini aku habiskan di kota kelahiran, Jepara. Jingganya menenangkan. Pesonanya mengalahkan segalanya. Karenanya aku mencoba lahir kembali. Aku yang baru. Aku yang tanpamu. Aku yang membencimu. Lupakan itu. Rasa itu biar aku yang tanggung. Kau tak perlu memikirkan. Senja masih setia menungguku pulang. Ia sedia mendengar keluh. Tak ragu kadang peluh ikut luluh. Mendengar cerita tentang dua orang yang katanya saling cinta. Ngelu saat ia tahu hanya satu di antaranya yang bertahan. Sepasang rasa yang tak akan pernah abadi. Sebuah ikatan semu yang berujung perih. Suatu hari nanti, waktu melupakan akan tiba. Entah kapan, mungkin saat rambut mulai memutih. Mungkin.

Untuk seseorang yang tak ingin aku ketahui keadaannya, kau tahu beberapa tulisan disini berbuah darimu. Kau sempat mengisi ruang otakku. Tak ada yang lebih istimewa dari itu, saat itu. Kau pernah menjadi sebab antara karenaku. Senyummu, tawamu, tangismu, ceritamu, semua masih membekas. Tak ada yang mampu menghapus. Aku belum bisa melupakanmu. Bagaimana mungkin. Segalanya kumulai denganmu. Aku tak berharap setelah mungkin kau membaca ini kau akan kembali. Sungguh aku tak menginginkan itu. Hancur aku bila melihatmu lagi. Luka-luka akan menyeruak lalu membunuhku. Akan lebih baik jika kita tak dipertemukan lagi, bagaimanapun. Biarkan saja cerita ini mengalir. Aku akan melangkah mengikuti alurku. Kelak jika kita terlahir kembali, jangan pernah terulang kisah ini. Kita harus lahir sebagai orang yang tak akan mengenal.

Comments

Popular posts from this blog

KATA-KATA JRX SID

Kali ini Prima akan mengutip kata demi kata yang pernah dipermainkan oleh sang penggebuk drum di band perompak, Superman Is Dead. Kata-kata JRX SID Buat yg suka mlesetin 'ormas' dgn 'omas'. Sumpah joke kalian ga lucu. Dibayar pun ga akan ada yg ketawa. Adu petarung terbaik yg dimiliki rakyat dgn petarung terbaik milik ormas. Pakai cara purba ketika berurusan dgn manusia purba. Banyak yg setuju: duel adalah cara efektif mengusir ormas dari RI. Saya juga yakin, ormas akan menolak cara itu dgn sejuta alasan. Susah debat sama ormas. Mending ajak duel satu-satu, yang kalah keluar dari Indonesia. Cuma itu bahasa yg mereka mengerti. Kalian yg koar2 menuduh SID menjual fashion ketimbang musik, saya tanya balik, CD SID kalian apakah original? Band bukan parpol. Kalau parpol senang kaos nya di dibajak, band (yg ga berpikir spt parpol) akan kesal jika kaos nya dibajak. Baru saja mengalami pengalaman yg cukup sinematik: mengendarai ombak di bawah hujan lebat. It was fuk

Menemui Arti

Seperti seekor hamster, aku berlari di atas roda putar. Meski rasanya lelah, nyatanya aku tidak berpindah tempat. Hanya menghabiskan waktu dan tenaga yang sia-sia. Semakin kencang aku berlari, semakin tak terarah apa yang kuingini. Di saat aku ingin berhenti, dunia sama sekali tak menunjukkan kabar baik. Hari-hariku terkesan biasa saja. Tidak hujan, tidak cerah. Biasa saja. Terlalu biasa. Tanpa sisa. Seketika aku sedang menepi tanpa mencari, kau datang tanpa permisi. Kehadiranmu sungguh terasa pas walaupun bukan itu yang aku cari saat ini. Apakah mungkin justru ketidaksengajaan inilah yang membuat jalan kita begitu serasi?

RPP Bahasa Perancis (KTSP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Satuan Pendidikan          : SMA Mata Pelajaran               : Bahasa Perancis Kelas/Semester              : XI/1 Keterampilan                  : Membaca Alokasi Waktu               : 1x45 menit STANDAR KOMPETENSI Membaca Memahami wacana tulis berbentuk paparan atau dialog sederhana tentang “La Vie Familliale”. Kompetensi Dasar Membaca 1.        Memperoleh informasi umum, informasi tertentu dan atau rinci dari wacana tulis sederhana secara tepat. 2.        Membaca nyaring kata, frasa dan atau kalimat dalam wacana tulis sederhana secara tepat. Indokator I.                     Kognitif A.       Produk 1.        Siswa mampu menentukan informasi tertentu dalam teks yang bertema “La Vie Familliale”. (KD 1) 2.        Siswa mampu menggunakan adjectif possessif ke dalam kalimat. B.       Proses 3.        Siswa mampu menafsirkan makna kata di dalam teks yang bertema “La Vie Familliale”. (KD 1) 4.        Siswa mampu