Mencintaimu bukanlah hal yang aku sengaja.
Merindukanmu tidaklah yang aku rencanakan sebelumnya.
Memilikimu dalam situasi terburukku adalah anugerah semesta.
Aku terlahir sakit, menemukanmu yang mengobati.
Kau mengajarkan hidup lebih hidup.
"Kita akan menjadi lebih hidup ketika mencintai seseorang." Katamu.
Kenyataan memang begitu adanya.
Cinta yang kurasa sempurna kau hempas begitu saja.
Malam itu, aku mengingatnya.
Belati menancap memaksa kepergianmu.
Bertubi-tubi ingin aku terbangun dari mimpi.
Menyesakkan.
Jika kau pergi meninggalkan luka, bolehkah aku menitipkan karma?
Comments
Post a Comment