Malamku di kota kelahiran. Kota tempat aku mengenal segalanya. Kota penting yang sebaliknya justru jarang aku tinggali. Lebih banyak aku habiskan waktu di kota orang. Di kota rantau itulah aku menemukan beberapa arti hidup yang banyak aku baca dari buku.
Ingin aku ceritakan sepenggal kisah di kota itu. Satu cerita yang sebenarnya ingin aku hapus. Tapi semakin ingin aku menghapusnya, semakin tersiksa aku dibuatnya. Dunia tak mampu membaca betapa lara air mata jatuh terbuang sia-sia. Tak ada yang tahu. Tak usah.
~ Bumi Kartini, 8 September 2017 ketika rindu benar menggebu kepada yang entah dimana.
Comments
Post a Comment