Pada setiap kesempatan yang ada, aku jatuh cinta. Di setiap pertemuan kita, kau mengajariku bahagia karena cinta. Ada pula ketika kita tidak berjumpa, rindu begitu menyiksa. Tapi, memastikan dan mendapatimu baik-baik saja sudahlah melegakan.
Kecewa, rasa yang pasti akan muncul kepada siapa saja. Terlalu sayang, kecewa datang. Terlalu cinta, kecewa membuta. Ketika kecewa datang, luntur sudah semua kepercayaan. Hanya tersisa dua pilihan: bertahan atau sudah.
Jatuh cinta dan kecewa, dua hal yang dapat datang beriringan. Karena ketika merasakan kasih sayang, akan menanggung risiko kebencian.
Sayang, rasa ini terlalu besar. Bahkan besar untuk aku yang tak pernah sejatuh ini pada cinta seseorang. Kau merubah segalanya. Kau buat aku tersenyum atau marah. Itulah kita. Harus ada senyum karena tujuan kita adalah untuk bahagia. Kadang butuh marah agar kita belajar menjadi pribadi dewasa.
Lain dengan kecewa. Marah kita bisa obati dengan tawa dan permintaan maaf. Kecewa? Maaf saja tidak cukup. Aku memaafkanmu tapi aku tak bisa melupakan hal yang kau buat aku kecewa itu. Forgive but never forget. Semata agar aku atau engkau tak jatuh pada lubang yang sama. Karena memaafkan bukan berarti melupakan. Tak melupakan juga bukan berarti selamanya akan kecewa. Aku hanya ingin kita belajar berdua agar kecewa itu tak datang lagi nantinya.
Maafkan jika aku kecewa. Maaf jika aku pernah marah tentang sesuatu yang mungkin sepele di mata kamu. Mungkin hati ini terlalu takut kau tinggalkan.
Comments
Post a Comment