Bermalam-malam aku menikmati bintang. Mereka beriak bergemuruh. Mereka tertawa tak peduli luka yang kuderita. Ada yang bahagia melihat gemerlapnya. Sedang aku hanya menganga menghabiskan nestapa. Mencoba melupa tapi tak bisa. Berusaha berlari namun kaki merintih tersiksa. Aku hanya berdiri disini tanpa apa-apa.
Sepanjang jalan aku merindu bulan. Aku menemukannya anggun di singgasananya. Bundar dengan sinar keemasan. Ia seperti apa yang pernah kumiliki. Aku pernah memiliki sesuatu yang selalu aku cari. Aku pernah memiliki hal yang pasti aku cari. Aku pernah memiliki segala sesuatu dalam diri seseorang. Aku pernah memilikinya. Semua hulu dari hilir rasa.
Waktu terus tumbuh. Aku menyadari sesuatu. Ternyata aku masih disini. Aku tidak kemana-mana. Aku masih setia menunggu. Entah apa.
Lantas bagaimana?
Comments
Post a Comment