Kisah cinta adalah kisah yang
paling banyak diterima khalayak luas. Kecil, remaja, dewasa, semua
menikmatinya. Aku adalah satu dari sekian banyak penikmatnya. Kukira tak ada
yang lebih puitis dari kisah itu. Setiap orang mempunyai kisahnya sendiri. Ada yang
berakhir romantis, ada pula yang tragis.
Begitu pula aku, aku punya cerita
cinta sendiri. Aku pernah mencintai seseorang dengan amat sangat. Hanya dengan
melihat matanya, duniaku membeku. Saat ia tersenyum adalah waktu paling membuat
dada berdebar. Beradu argumen masa depan membuatku semakin yakin padanya.
Hari dan malam banyak kulewati
bersamanya. Adalah semangat tersendiri ketika beraktivitas sambil memandangnya.
Sungguh matanya membuatku terpana. Sejauh ini hanya ia yang mampu membuatku
bungkam. Apa kabar ia sekarang?
Beberapa waktu terakhir rindu
kembali tersemat padanya. Berat rasanya tapi mau bagaimana. Entah angin apa
yang membuat nestapa. Segalanya kembali indah jika ada dia. Kesalahan yang
sengaja aku ulang.
Pada rindu kali ini aku tak
berharap ia tahu. Aku dan dia bukan lagi cerita yang sama. Tak pantas lagi
kenangan-kenangan tentangnya muncul tiba-tiba. Telah berdusta aku pada semesta.
Bisakah cerita nanti akan kembali sama?
Tak terasa kopi telah habis.
Menyisakan ampas. Aku kira diriku saat ini sama seperti gelas sisa kopi itu.
Habis masanya, tinggal memorabilia. Yang setiap tegukan menentukan bagaimana
akhir cerita. Apakah berujung manis atau tragis. Tak apa. Aku cukup bahagia
pernah memilikinya. Seutas rindu yang mampu membungkamku.
Comments
Post a Comment