PPL memberiku banyak kenangan. Mulai dari kenangan bersama teman seperjuangan, murid-murid, guru-guru dan yang paling berharga adalah kenangan dengan gumong (guru pamong). Gumongku bernama Bu Yanis, atau aku biasa panggil Madame Yanis. Beliau baik lhoh apalagi sama anak didiknya yang satu ini. Beliau sering bilang, "Yang namanya belajar itu wajar kalau salah. Jadi kamu jangan pernah takut salah." Kata-kata yang inspiratif.
Nah ini dia foto yang aku ambil pada Rabu, 2 Oktober kemarin. Viewnya di depan ruang guru SMA 2 Semarang.
Dari kiri ke kanan: Olip, Mme. Yanis, Ibu siapa aku lupa namanya hhe ^^, et c'est moi!! |
Voilà c’est Mme. Yanis et moi ^^
|
Olip et Mme. Yanis |
Ini dia pasukan guru Perancis Smanda!!! :D |
Hmm sebentar lagi PPL berakhir. Sebentar lagi pula cerita ini hanya akan menjadi sebuah nama. Patut atau tidaknya sebuah cerita untuk dikenang bergantung pada jejak apa yang kau torehkan di cerita itu. Di dunia ini memang tiada yang abadi. Banyak hal yang akan berujung pada perpisahan. Yang paling menyakitkan adalah perpisahan itu datang ketika seseorang mulai merasa nyaman dengan lingkungannya. Tapi perpisahan bukanlah akhir. Perpisahan adalah langkah awal seseorang memasuki dunia baru. Dunia di mana dia akan belajar dari kesalahan masa lalu. Dunia di mana dia akan membuktikan bahwa perpisahan lalu tidak akan percuma belaka. Dan saat ini, aku sedang berada di pintu dunia baru itu.
Comments
Post a Comment