Skip to main content

Kenangan di Kelas Lain

Salut, seperti biasa di hari Jumat aku memotret proses berlangsungnya PPL di Smanda Semarang. Bukan pengen gaya, tapi sayang saja kalau moment ini harus terlewatkan begitu saja. Karena hanya dengan sebuah foto, kenangan akan menjadi abadi.
Yang pertama aku ada di kelas X IA 9. Aku ga ngajar kelas ini, tapi temen PPLku, Pak Ridho, guru akuntansi, memintaku memotret kelasnya. Awalnya agak malu soalnya aku ga kenal anak kelas ini tapi enjoy aja lah. Nah ini adalah foto yang aku ambil di kelas X IA 9 saat pelajaran akuntansi berlangsung.


Duh rajinnya yang ini ><!

Hayo masnya ngomong sendiri -__-




Foto bareng sekelas dan gurunya ^^



Aduh Pak Ridho sukanya sama dede-dede :D


Beralih cerita, kali ini aku ada di lab. komputer. Pak Denver, salah seorang teman PPLku yang kebetulan disengaja mengajar TIK, kali ini ingin aku memotret kelasnya. Hasilnya cuma ada dua foto dan aku tak tahu ini dengan kelas berapa. Simak deh ya ^^



Ya, kembali lagi bareng Pak Ridho. Kali ini aku ada di kelas X IA 11. Awalnya bingung mau ambil view dari sebelah mana. Akhirnya dari pintu deh walaupun kayaknya mereka agak kaget dengan kedatanganku.

Foto bareng lagi deh ^^


Sebuah kenangan tersendiri ketika mengajar. Kenangan yang sangat sayang untuk dilupakan. Kenangan yang terlihat manis jika suatu saat nanti hanya meninggalkan nama. Rasa kebersamaan yang sudah terpupuk akan menjadi pondasi di mana kita menginjakkan kaki untuk masa depan. Tetaplah melangkah meski dengan kaki terluka. Tetaplah terbang meski sayapmu mulai patah. Karena dalam setiap tetes keringatmu tersimpan jutaan memori tentang kejayaan di masa depan. Au revoir ^^

Comments

Popular posts from this blog

KATA-KATA JRX SID

Kali ini Prima akan mengutip kata demi kata yang pernah dipermainkan oleh sang penggebuk drum di band perompak, Superman Is Dead. Kata-kata JRX SID Buat yg suka mlesetin 'ormas' dgn 'omas'. Sumpah joke kalian ga lucu. Dibayar pun ga akan ada yg ketawa. Adu petarung terbaik yg dimiliki rakyat dgn petarung terbaik milik ormas. Pakai cara purba ketika berurusan dgn manusia purba. Banyak yg setuju: duel adalah cara efektif mengusir ormas dari RI. Saya juga yakin, ormas akan menolak cara itu dgn sejuta alasan. Susah debat sama ormas. Mending ajak duel satu-satu, yang kalah keluar dari Indonesia. Cuma itu bahasa yg mereka mengerti. Kalian yg koar2 menuduh SID menjual fashion ketimbang musik, saya tanya balik, CD SID kalian apakah original? Band bukan parpol. Kalau parpol senang kaos nya di dibajak, band (yg ga berpikir spt parpol) akan kesal jika kaos nya dibajak. Baru saja mengalami pengalaman yg cukup sinematik: mengendarai ombak di bawah hujan lebat. It was fuk

RPP Bahasa Perancis (KTSP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Satuan Pendidikan          : SMA Mata Pelajaran               : Bahasa Perancis Kelas/Semester              : XI/1 Keterampilan                  : Membaca Alokasi Waktu               : 1x45 menit STANDAR KOMPETENSI Membaca Memahami wacana tulis berbentuk paparan atau dialog sederhana tentang “La Vie Familliale”. Kompetensi Dasar Membaca 1.        Memperoleh informasi umum, informasi tertentu dan atau rinci dari wacana tulis sederhana secara tepat. 2.        Membaca nyaring kata, frasa dan atau kalimat dalam wacana tulis sederhana secara tepat. Indokator I.                     Kognitif A.       Produk 1.        Siswa mampu menentukan informasi tertentu dalam teks yang bertema “La Vie Familliale”. (KD 1) 2.        Siswa mampu menggunakan adjectif possessif ke dalam kalimat. B.       Proses 3.        Siswa mampu menafsirkan makna kata di dalam teks yang bertema “La Vie Familliale”. (KD 1) 4.        Siswa mampu

Menemui Arti

Seperti seekor hamster, aku berlari di atas roda putar. Meski rasanya lelah, nyatanya aku tidak berpindah tempat. Hanya menghabiskan waktu dan tenaga yang sia-sia. Semakin kencang aku berlari, semakin tak terarah apa yang kuingini. Di saat aku ingin berhenti, dunia sama sekali tak menunjukkan kabar baik. Hari-hariku terkesan biasa saja. Tidak hujan, tidak cerah. Biasa saja. Terlalu biasa. Tanpa sisa. Seketika aku sedang menepi tanpa mencari, kau datang tanpa permisi. Kehadiranmu sungguh terasa pas walaupun bukan itu yang aku cari saat ini. Apakah mungkin justru ketidaksengajaan inilah yang membuat jalan kita begitu serasi?