Skip to main content

Sang Juara

Sepakbola, salah satu olah raga yang aku gemari. Bukan hanya menonton, bermain pun aku suka. Dulu. Sekarang karena tak ada kawan, cukup jadi penikmat saja.

Dalam dunia sepak bola, FC Barcelona menjadi tim favoritku. Kebetulan hampir semua anggota keluarga besar mendukung tim yang sama. Kami memang sehati ya? Tidak hanya sepak bola, politik juga. Cukup untuk politiknya, kita fokus ke dunia si kulit bundar.

Sabtu, 14 Mei 2016 pukul 22.00 menjadi waktu yang mendebarkan. Pasalnya, FC Barcelona akan melawan Granada sebagai laga penentu juara La Liga. Di lain pihak ada Real Madrid yang menduduki posisi kedua klasemen dan hanya selisih 1 poin dari FC Barcelona yang akrab disebut Barça. Satu kesalahan, gelar akan raib.

Dengan koneksi internet yang maju mundur, putus nyambung aku setia memandangi laptop untuk menonton laga penentu ini. Sambil sesekali melirik sebelah yang juga sedang berjuang. Acap kali aku berdoa aga mereka kalah saja. Wajar, fans selalu mendoakan yang terbaik untuk timnya dan yang terburuk untuk lawannya. Kukira itu hal biasa.

3 gol tercipta dari Luis Suarez. Tiap goal bertandang, suara menggema mengusik langit. Sambil berisik, waktu mendadak kabur tanpa pamit. Hingga usai, gol tetap bertahan 3-0. Kemenangan untuk Barça. Untukku juga tentunya.

Sampai dini hari ini aku belum tidur. Setiap menonton pertandingan Barça, aku selalu rindu rumah. Tempat dimana aku belajar segalanya. Termasuk mencinta. Pssst... Kepada sepak bola maksudnya. Bukan dirinya. Hai pembaca, abaikan saja.

Malam ini, sang juara telah bertahan. Gelar ke-24 di La Liga sudah di tangan. Selanjutnya Copa Del Rey akan memanja. Semoga bisa menjadi juara. Untuk Champion League, ikhlaskan saja kepada Derby Madrid. Tim terbaiklah yang akan menang.

Selamat tim! Musim depan, kita akan melakukan yang terbaik dan lebih baik.

We are superteam! Força El Barça!

Comments

Popular posts from this blog

KATA-KATA JRX SID

Kali ini Prima akan mengutip kata demi kata yang pernah dipermainkan oleh sang penggebuk drum di band perompak, Superman Is Dead. Kata-kata JRX SID Buat yg suka mlesetin 'ormas' dgn 'omas'. Sumpah joke kalian ga lucu. Dibayar pun ga akan ada yg ketawa. Adu petarung terbaik yg dimiliki rakyat dgn petarung terbaik milik ormas. Pakai cara purba ketika berurusan dgn manusia purba. Banyak yg setuju: duel adalah cara efektif mengusir ormas dari RI. Saya juga yakin, ormas akan menolak cara itu dgn sejuta alasan. Susah debat sama ormas. Mending ajak duel satu-satu, yang kalah keluar dari Indonesia. Cuma itu bahasa yg mereka mengerti. Kalian yg koar2 menuduh SID menjual fashion ketimbang musik, saya tanya balik, CD SID kalian apakah original? Band bukan parpol. Kalau parpol senang kaos nya di dibajak, band (yg ga berpikir spt parpol) akan kesal jika kaos nya dibajak. Baru saja mengalami pengalaman yg cukup sinematik: mengendarai ombak di bawah hujan lebat. It was fuk

RPP Bahasa Perancis (KTSP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Satuan Pendidikan          : SMA Mata Pelajaran               : Bahasa Perancis Kelas/Semester              : XI/1 Keterampilan                  : Membaca Alokasi Waktu               : 1x45 menit STANDAR KOMPETENSI Membaca Memahami wacana tulis berbentuk paparan atau dialog sederhana tentang “La Vie Familliale”. Kompetensi Dasar Membaca 1.        Memperoleh informasi umum, informasi tertentu dan atau rinci dari wacana tulis sederhana secara tepat. 2.        Membaca nyaring kata, frasa dan atau kalimat dalam wacana tulis sederhana secara tepat. Indokator I.                     Kognitif A.       Produk 1.        Siswa mampu menentukan informasi tertentu dalam teks yang bertema “La Vie Familliale”. (KD 1) 2.        Siswa mampu menggunakan adjectif possessif ke dalam kalimat. B.       Proses 3.        Siswa mampu menafsirkan makna kata di dalam teks yang bertema “La Vie Familliale”. (KD 1) 4.        Siswa mampu

Menemui Arti

Seperti seekor hamster, aku berlari di atas roda putar. Meski rasanya lelah, nyatanya aku tidak berpindah tempat. Hanya menghabiskan waktu dan tenaga yang sia-sia. Semakin kencang aku berlari, semakin tak terarah apa yang kuingini. Di saat aku ingin berhenti, dunia sama sekali tak menunjukkan kabar baik. Hari-hariku terkesan biasa saja. Tidak hujan, tidak cerah. Biasa saja. Terlalu biasa. Tanpa sisa. Seketika aku sedang menepi tanpa mencari, kau datang tanpa permisi. Kehadiranmu sungguh terasa pas walaupun bukan itu yang aku cari saat ini. Apakah mungkin justru ketidaksengajaan inilah yang membuat jalan kita begitu serasi?