Bagiku cinta bukanlah permainan.
Cinta adalah tentang hati. Tidak seharusnya cinta dijadikan candaan. Mungkin
beberapa orang di belahan bumi lain mengartikan demikian. Apakah cinta serendah
itu? Tidakkah terlalu maha besar cinta jika hanya sebagai gurauan? Beberapa
hati bahagia karena cinta. Beberapa lain terluka karenanya. Beberapa juga
berjuang mendapatkan cinta dengan melukai seseorang. Dimanakah cinta
sebenarnya? Apakah sebenarnya cinta? Tanda tanya tanpa jawaban. Bukan retoris,
hanya tak ada satu manusia yang benar-benar mampu menunjukkan bahwa ia adalah
pecinta sejati. Apa itu pecinta sejati saja tiada yang tahu.
Dikutip dari situs-situs dan
akun-akun penyebar berita di internet, banyak membuktikan cinta merupakan muara
dari segalanya. Bahagia, tawa, canda, air mata, tangis, perang, apa lagi? Luka?
Derita? Positif negatif cinta ternyata punya perspektif berbeda. Cinta tidaklah
sama di mata manusia. Seseorang yang pernah terluka akan cinta tidak akan
semudah itu mengartikan cinta. Memang cinta adalah segalanya. Dengan cinta
semua tercipta. Termasuk menciptakan ketiadaan. Seseorang yang merasa jatuh
cinta adalah yang paling bahagia. Sebaliknya, seseorang yang sedang patah hati
akan merasa dirinya adalah makhluk paling menderita di dunia. Sesederhana itu.
Dicintai adalah hak setiap
makhluk. Mencintai adalah keharusan. Semata agar tahu rasanya berjuang. Pernah
berjuang demi cinta? Semua manusia pasti pernah. Tinggal hasil akhirnya
perjuangan itu akan terbalas seperti apa. Bertahan atau ditinggalkan. Tidak ada
yang meninggalkan. Jika ada, bukan berjuang namanya. Manusia yang berjuang
adalah manusia yang ditinggalkan. Andai satu ikut berjuang, tak mungkin ia
meninggalkan. Tidak ada yang lebih puitis dari berjuang bersama. Menggapai asa
demi menua berdua. Hingga di akhir cerita saling bercengkerama menghabiskan
senja. Sampai tiba masa dimana cinta meluka. Luka yang benar-benar ada. Sakit
seluruh raga. Luka yang tak bisa dihindari. Pilu yang disebut kematian.
Tulisan ini saya buat untuk
seseorang yang pernah merasakan indahnya jatuh cinta. Untuk yang pernah patah
hati, bersyukurlah karena cinta yang telah lepas itu. Tak usah menangisinya. Ia
tak pantas ditangisi. Air mata terlalu berharga untuk orang sepertinya. Dirimu
terlalu tinggi dibandingkan dirinya yang memuja cinta sebelah mata.
Melangkahlah meski dengan kaki terluka. Kepakkan sayap meski patah sebelah. Di
ujung sana ada cahaya menanti. Kebahagiaanmu bukan orang lain yang menentukan.
Saat kau mampu tersenyum, kaulah pemenang. Jika ia memintamu kembali, dunia
tahu kau juara. Adalah pilihanmu menerimanya kembali atau melangkah pergi.
Pilihlah dan ingatlah bahwa penyesalan akan hadir belakangan.
Comments
Post a Comment