Siapa tak suka senja.
Ribuan mata tertuju padanya.
Indah merah cakrawala.
Putri kerajaan bidadari menyambut mesra.
Ukiran kalbu Sang Rahwana.
Jangankan jiwa, surga akan ia serahkan.
Inilah bukti megahnya cinta dalam sukmanya.
Andai kata kau adalah bunga.
Senja akan menjadi teman menjemput bahagia.
Temaram jingga ada di ujung cakrawala.
Untaian melodi mengajarkan rindu.
Tapi tidak dengan secangkir kopi ini.
Ibarat hujan, kau adalah sela-selanya.
Pengembara jalanan membelah debu.
Ribuan cerita tertulis di kanvas.
Ia berkelana demi cintanya.
Mengarungi luasnya semesta.
Aku memandangnya.
Dalam kebekuan rintik hujan.
Alam bersimponi begitu sejuk.
Yang terlukis hanya merah di langit sana.
Aku tetap diam.
Nomina rindu tak terbendung.
Tidakkah kau merasakan sama?
Ia yang menjelma menyayat tanpa suara.
Comments
Post a Comment