Sebuah lagu mempunyai kenangan tersendiri bagi
pendengarnya. Percaya? Tentu percaya. Ada perasaan terwakilkan melalui lagu
tersebut meski bukan secara langsung sebagai yang mengalami. Cukup dengan
meresapi, rasa akan timbul jauh mendalam.
Mengawali hari ini badan seperti agak manja. Tak
bisa diajak kompromi sedikit. Tidur menjadi pilihan di antara makan atau kopi. Jangan
ditiru. Tak baik untuk kau yang ingin menjaga diri.
Kembali ke sebuah lagu, entah angin apa yang
membuatku membuka arsip lama. Tentang pekerjaan, kawan, keluarga, sahabat,
bahkan dia. Senyum tipis mewakili segenap rasa mengendap di dada. Ada senang,
sedih, haru, bangga, semua tertuang dalam segelas kopi yang masih setia
menemani. Sepertinya badan ini memang lebih cocok dengan kopi daripada dia yang
selalu menyakiti.
AuraCoustic – Filosofi Kenangan, satu lagu
penuh memori yang sampai sekarang tak terlupa. Beberapa tahun lalu di kantor
lama, aku terdiam di salah satu sudut gedung. Menikmati angkuh mentari, bersiap
pulang, kudengarkan beberapa lagu secara acak di YouTube. Seketika Filosofi
Kenangan dengan anggun tanpa permisi menyeka telinga. Tanpa butuh waktu lama
untuk jatuh cinta pada lagu ini.
Hampir setiap hari kuputar lagu itu di tempat
kerja. Banyak yang bertanya kenapa. Nyaman saja di telinga, kataku. Beberapa kawan
hafal dan kadang ikut bernyanyi. Satu demi satu kenangan tercipta tanpa
sengaja. Di balik sendu terdapat satu kata rindu mengeja temu.
Beberapa hari kemudian, semua telah
dipersiapkan. Semua kebersamaan tadi akan menjadi kenangan. Diingat atau tidak,
itu adalah pilihan. Menjadi kenangan atau tidak di mata orang lain adalah
sebuah jalan yang tak bisa dipilih. Kenangan seseorang bukan kita yang
menentukan. Kita hanya meninggalkan kesan.
“Semua tentangmu
adalah kenangan. Dan kau adalah bagian dari perjalanan. Terima kasih,
Keindahan.
Untuk kopi pahit dan
aroma pagimu. Serta filosofi tentang kelamnya hidup ini.
Kita akan bertemu lagi
meskipun di kejauhan.”
Terima kasih untuk apapun itu. Menjadi bagian
dari kumpulan orang-orang luar biasa menjadikan banyak pengalaman berharga
sebagai buah manis atas perjuangan. Kawan-kawan yang sekarang telah hidup di
jalan masing-masing tak pernah lupa meski hanya bertanya kabar, atau
sesederhana saling berbalas story. Jumpa di kejauhan ternyata menyenangkan
bukan?
Bagi kawan-kawan yang ingin mendengarkan
lagunya, singgahlah di https://www.youtube.com/watch?v=dUoP6Q2yXp8.
Duduklah sebentar. Siapkan kopimu selagi masih hangat. Ajaklah ia yang kau
anggap sebagai keindahan. Biarkan ia tahu bahwa ia adalah manis dan pahit dalam
kopimu.
Sumber: Pinterest |
Comments
Post a Comment