Teringat lagi aku akan engkau. Bagaimana caramu memelukku, menatapku, tersenyum ke arahku, tawamu, tak mampu kulupa. Satu persatu melintas manis. Saat kita berboncengan membelah jalanan, saat kita duduk berdua menikmati senja, saat kita berjalan beriringan, semua itu selalu hadir di malamku seperti ini. Mereka memaksa masuk tanpa permisi seperti engkau yang hadir lalu menaruh hati. Mereka yang membangunkanku di antara malam begini. Tak bisakah kau biarkan aku tidur nyenyak? Oh sekalah air mataku. Iringan lagu dari salah satu radio ternama masih bersendawa. Siapa lagi yang menemani malamku selain lagu-lagu itu? Dulu memang ada engkau, tapi sekarang berbeda. Engkau bukan lagi engkau yang kutemui dulu. Engkau mendadak diam. Lalu aku, aku tak mampu memulai duluan. Ada rasa trauma berkepanjangan. Sering aku memohon pada Tuhan, beri aku kekuatan untuk melangkah tapi yang kudapat hanya bayangmu saja. Lagi, kau membuatku jatuh berkali-kali. Apakah aku telah mati? Kau, hapuslah air mata yang m