Subuh kali ini aku merindu seseorang. Seseorang yang aku harap ada. Seseorang yang tak pernah lelah menyemangati walau sesungguhnya ia pun lelah. Seseorang yang mampu membuatku menjadi segalanya. Aku merindunya.
Malam demi malam aku memimpikannya. Mungkin karena ini suasana hati jadi berubah tak menentu. Ya, karena rindu yang menggebu. Lama tak bersua menjadikan hati berdebar jika mengingatnya. Satu persatu bulu mata jatuh. Kata orang itu pertanda ada yang merindukan. Kuharap ia juga sama merinduku.
Rindu akan semu bila tiada temu. Bukan begitu? Aku ingin berjumpa dengan dia. Memandang matanya, tersenyum bersamanya, bercanda bersama, melakukan semuanya dengannya. Salah? Kurasa tidak. Aku ingin dia.
Engkau, apa kabar? Lama tak bersua. Kau baik-baik saja? Semoga engkau tak kurang suatu apa. Ada namamu terhembus di sela tengadah tangan pada-Nya. Aku merindukanmu. Ibu. Dari anakmu yang belum bisa apa-apa.
Comments
Post a Comment