Skip to main content

Hati yang Mencari Teman

Selalu terbangun di tengah tidur. Pikiran melayang-layang tak terarah. Aku ingin tidur nyenyak. Tak bisakah aku amnesia saja? Aku lelah. Lelah dengan hati yang selalu memberontak. Lelah dengan hati yang mendendam. Lelah dengan hati yang sampai sekarang masih kesakitan. Bisakah aku melupakannya? Paling tidak aku tak boleh terbangun dan terjaga seperti ini di malam hari. Atau mati.

Ternyata tak mudah bertahan di situasi seperti ini. Menyembunyikan sesuatu hanya akan menjadikan luka semakin perih. Namun mengungkapkannya pun kurasa akan sia-sia saja. Mau menangis di depan siapa? Diri ini terlalu sendiri. Bukan. Bukan sendiri. Ia hanya tak tahu bagaimana caranya berbicara. Tak ada yang tahu apa yang ia rasa. Ia sendiri juga entah bagaimana mengartikannya. Yang ia tahu, saat ini ia sedang susah. Susah melangkah, gelisah.

Bintang malam ini terlalu sedikit. Aku hanya bercerita pada langit. Ia diam. Hitamnya menandakan tiada jawaban. Bulan enggan membantu. Akhirnya aku bercerita pada lampu-lampu yang kulihat dari tempatku sekarang. Kupandang gemerlap kota dari atas. Jingganya memantul di angkasa. Hitam langit berganti di sudut sana. Jingga yang tak pernah usai. Aku menceritakan semuanya padanya. Dalam diam aku berharap ia mendengarku. Tak ada jawaban. Semuanya bisu.

Lelah. Aku pulang. Sepanjang perjalanan hatiku tetap meracau. Diriku yang lain mengutuk kapan hati bisa berhenti melukai. Kau saja tak mampu bicara dan menenangkan diri, bagaimana kau menjalani semua ini? Jika dengan menangis akan meringankan beban, menangislah. Menangislah sendirian jika memang tak ada bahu untuk kau sandari. Paling tidak kau akan merasa lebih tenang. Bila kau ingin marah, marahlah. Tak usah kau tahan. Walaupun marahmu tanpa sasaran. Begitu katanya.

Entahlah.

Comments

Popular posts from this blog

KATA-KATA JRX SID

Kali ini Prima akan mengutip kata demi kata yang pernah dipermainkan oleh sang penggebuk drum di band perompak, Superman Is Dead. Kata-kata JRX SID Buat yg suka mlesetin 'ormas' dgn 'omas'. Sumpah joke kalian ga lucu. Dibayar pun ga akan ada yg ketawa. Adu petarung terbaik yg dimiliki rakyat dgn petarung terbaik milik ormas. Pakai cara purba ketika berurusan dgn manusia purba. Banyak yg setuju: duel adalah cara efektif mengusir ormas dari RI. Saya juga yakin, ormas akan menolak cara itu dgn sejuta alasan. Susah debat sama ormas. Mending ajak duel satu-satu, yang kalah keluar dari Indonesia. Cuma itu bahasa yg mereka mengerti. Kalian yg koar2 menuduh SID menjual fashion ketimbang musik, saya tanya balik, CD SID kalian apakah original? Band bukan parpol. Kalau parpol senang kaos nya di dibajak, band (yg ga berpikir spt parpol) akan kesal jika kaos nya dibajak. Baru saja mengalami pengalaman yg cukup sinematik: mengendarai ombak di bawah hujan lebat. It was fuk

RPP Bahasa Perancis (KTSP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Satuan Pendidikan          : SMA Mata Pelajaran               : Bahasa Perancis Kelas/Semester              : XI/1 Keterampilan                  : Membaca Alokasi Waktu               : 1x45 menit STANDAR KOMPETENSI Membaca Memahami wacana tulis berbentuk paparan atau dialog sederhana tentang “La Vie Familliale”. Kompetensi Dasar Membaca 1.        Memperoleh informasi umum, informasi tertentu dan atau rinci dari wacana tulis sederhana secara tepat. 2.        Membaca nyaring kata, frasa dan atau kalimat dalam wacana tulis sederhana secara tepat. Indokator I.                     Kognitif A.       Produk 1.        Siswa mampu menentukan informasi tertentu dalam teks yang bertema “La Vie Familliale”. (KD 1) 2.        Siswa mampu menggunakan adjectif possessif ke dalam kalimat. B.       Proses 3.        Siswa mampu menafsirkan makna kata di dalam teks yang bertema “La Vie Familliale”. (KD 1) 4.        Siswa mampu

Menemui Arti

Seperti seekor hamster, aku berlari di atas roda putar. Meski rasanya lelah, nyatanya aku tidak berpindah tempat. Hanya menghabiskan waktu dan tenaga yang sia-sia. Semakin kencang aku berlari, semakin tak terarah apa yang kuingini. Di saat aku ingin berhenti, dunia sama sekali tak menunjukkan kabar baik. Hari-hariku terkesan biasa saja. Tidak hujan, tidak cerah. Biasa saja. Terlalu biasa. Tanpa sisa. Seketika aku sedang menepi tanpa mencari, kau datang tanpa permisi. Kehadiranmu sungguh terasa pas walaupun bukan itu yang aku cari saat ini. Apakah mungkin justru ketidaksengajaan inilah yang membuat jalan kita begitu serasi?