Skip to main content

Anggap Saja Ini adalah Pelajaran Berharga

Menjelang senja kali ini aku ditemani hujan. Kenapa hujan turun di saat seperti ini? Kenapa hujan turun bersamaan dengan air mata? Mungkin ini salah satu cara agar kau tak tahu aku sedang menangis. Biarlah aku berjalan di bawah hujan. Di antara sela butir hujan yang jatuh membasahi peluh. Di antara bulir air mata yang ikut hanyut terbawanya. Tak usah kau tahu aku sedang menangis. Biar aku dan hujan yang tahu betapa pedih luka yang kau goreskan.

Baru kali ini aku takut akan hujan. Dentum rinainya yang jatuh seakan memukuliku. Mengingatkan aku akan pukulan telak yang kau layangkan padaku beberapa hari lalu. Aku telah kalah. Aku tak bisa bangkit sekarang. Bagai hujan, kau menenggelamkanku. Bagai gemericik suara hujan, perbincangan kita malam itu sungguh menggetarkan hati. Sesak. Tidakkah kau merasa sesakit ini? Atau aku yang berlebihan? Entah.

Kau merindukanku? Aku pun iya. Tapi aku tak tahu apa yang harus aku lakukan. Aku ingin melepasmu tapi aku belum bisa. Apa aku harus memilikimu lagi? Sementara aku takut pada pilihan itu. Ada semacam trauma di sini. Ketika kau bertanya apa aku sayang padamu. Ingatkah kala itu aku jawab, “Kalau aku tidak sayang, aku tak mungkin sejatuh ini.” Kau ingat? Aku sedang tidak membuat lelucon. Aku tak pernah bercanda soal kamu. Aku mencintaimu tulus dari hati dan logika. Tidakkah seluruh pikiran dan perasaan akan indah bila lebur dalam cinta? Seperti itulah aku kepadamu.

Seringkali kau tanyakan ketulusan-ketulusanku. Aku tak bisa menjawab. Aku tak bisa menjawabnya. Aku tak tahu apa arti ketulusan. Apakah  ketulusan berarti mencintai dengan mengiyakan semua perkataanmu? Atau tulus adalah ketika misal kau berbuat salah dan aku memaafkan? Atau mungkin tulus adalah ketika aku merelakan engkau pergi dan bersama orang lain? Aku memang bodoh. Tulus pun tak tahu. Yang aku tahu, mencintaimu adalah kebenaran. Mencintaimu adalah ketika ketidaksempurnaan kita lebur menjadi rindu. Mencintaimu adalah perjuangan untuk memantaskan, untuk selalu ada, dan untuk menjanjikan. Ingat, aku mencintaimu dengan rasa dan logika. Atau dengan segalanya.

Kau, sudah tahu kau bagaimana aku mencintaimu? Bagaimana aku mempercayakan diriku padamu? Sudah tahukah engkau betapa aku ada padamu? Masih ingatkah engkau tentang malam-malam kita yang begitu mengesankan? Tentang senja kita yang sering dihabiskan berdua sambil bercengkerama dan tertawa bersama? Tentang hari-hari kita yang tak pernah sepi akan gurauan. Walaupun sedikit banyak ada pertikaian, itulah bumbu suatu hubungan. Itu wajar. Andai di sampingku sekarang ini ada malaikat, akan kuceritakan padanya betapa bahagia aku saat itu. Betapa sempurna aku denganmu. Agar ia sampaikan kepada semua manusia bahwa aku pernah jatuh cinta pada seseorang dengan sangat. Bahwa jatuh cinta sangatlah indah. Tawa, tangis, bersama menyatu dalam detak jantung yang sama.

Ah sudahlah, hujan kali ini terlalu menenggelamkanku pada cerita lalu. Mungkin dengan hujan sore ini aku akan membuka lembaran baru yang masih aku tak tahu akan kutulisi apa. Aku belum tahu kemana aku akan melangkah. Aku belum tahu apa yang akan kulakukan dengan lembaran-lembaran kemudian. Aku belum bisa berpikir jernih. Aku kacau.

Biarlah aku begini. Aku sedang ingin sendirian. Walaupun seringnya bayangmu melintas. Sakit sekali. Tapi biarlah, anggap saja ini pembelajaran bahwa menjaga dan melupakan sangatlah susah.

Comments

Popular posts from this blog

KATA-KATA JRX SID

Kali ini Prima akan mengutip kata demi kata yang pernah dipermainkan oleh sang penggebuk drum di band perompak, Superman Is Dead. Kata-kata JRX SID Buat yg suka mlesetin 'ormas' dgn 'omas'. Sumpah joke kalian ga lucu. Dibayar pun ga akan ada yg ketawa. Adu petarung terbaik yg dimiliki rakyat dgn petarung terbaik milik ormas. Pakai cara purba ketika berurusan dgn manusia purba. Banyak yg setuju: duel adalah cara efektif mengusir ormas dari RI. Saya juga yakin, ormas akan menolak cara itu dgn sejuta alasan. Susah debat sama ormas. Mending ajak duel satu-satu, yang kalah keluar dari Indonesia. Cuma itu bahasa yg mereka mengerti. Kalian yg koar2 menuduh SID menjual fashion ketimbang musik, saya tanya balik, CD SID kalian apakah original? Band bukan parpol. Kalau parpol senang kaos nya di dibajak, band (yg ga berpikir spt parpol) akan kesal jika kaos nya dibajak. Baru saja mengalami pengalaman yg cukup sinematik: mengendarai ombak di bawah hujan lebat. It was fuk

RPP Bahasa Perancis (KTSP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Satuan Pendidikan          : SMA Mata Pelajaran               : Bahasa Perancis Kelas/Semester              : XI/1 Keterampilan                  : Membaca Alokasi Waktu               : 1x45 menit STANDAR KOMPETENSI Membaca Memahami wacana tulis berbentuk paparan atau dialog sederhana tentang “La Vie Familliale”. Kompetensi Dasar Membaca 1.        Memperoleh informasi umum, informasi tertentu dan atau rinci dari wacana tulis sederhana secara tepat. 2.        Membaca nyaring kata, frasa dan atau kalimat dalam wacana tulis sederhana secara tepat. Indokator I.                     Kognitif A.       Produk 1.        Siswa mampu menentukan informasi tertentu dalam teks yang bertema “La Vie Familliale”. (KD 1) 2.        Siswa mampu menggunakan adjectif possessif ke dalam kalimat. B.       Proses 3.        Siswa mampu menafsirkan makna kata di dalam teks yang bertema “La Vie Familliale”. (KD 1) 4.        Siswa mampu

Menemui Arti

Seperti seekor hamster, aku berlari di atas roda putar. Meski rasanya lelah, nyatanya aku tidak berpindah tempat. Hanya menghabiskan waktu dan tenaga yang sia-sia. Semakin kencang aku berlari, semakin tak terarah apa yang kuingini. Di saat aku ingin berhenti, dunia sama sekali tak menunjukkan kabar baik. Hari-hariku terkesan biasa saja. Tidak hujan, tidak cerah. Biasa saja. Terlalu biasa. Tanpa sisa. Seketika aku sedang menepi tanpa mencari, kau datang tanpa permisi. Kehadiranmu sungguh terasa pas walaupun bukan itu yang aku cari saat ini. Apakah mungkin justru ketidaksengajaan inilah yang membuat jalan kita begitu serasi?