Kembali aku menjalin hubungan denganmu, aku masih hilang
arah. Apa yang kau sembunyikan dariku? Aku tidak menemukan engkau yang kemarin.
Kau berbeda. Kucoba menahan diri, tapi aku tak bisa. Benakku selalu terbesit
pikiran-pikiran curiga tentangmu. Apa yang kau lakukan, dengan siapa kau
berada, dan lebih takut lagi aku hancur untuk kesekian kalinya. Tidak porsiku
memang berpikir demikian, mungkin aku yang mencintaimu mati-matian. Atau mungkin
ini hanya sisa rasa dari luka yang masih menganga.
Ternyata benar, aku bukan tipe orang yang mudah berdamai
dengan masa lalu. Aku bukan orang yang mudah memaafkan. Sekali dikecewakan,
sulit bagiku menerima semuanya. Bahkan tak jarang ada dendam terpendam. Tentu aku
tidak akan balas dendam seperti kebanyakan aksi film. Kau ingin tahu cara balas
dendamku? Balas dendam termanis adalah dengan menunjukkan kepadamu bahwa kau
telah salah sesalah-salahnya tidak memilihku. Aku yang memendam dendam
sendirian, tak pernah bisa mengungkapkan. Amarah yang kusimpan sendirian sudah
tamat. Mungkin itu sebabnya aku seperti bunuh diri sekarang. Aku mati oleh
amarahku sendiri.
Hai hati, berusahalah berdamai dengan diri dan keadaan. Tak layak
kau mengasihani diri. Tak pantas pula kau tangisi orang yang telah melukaimu. Jangan
kau buang sia-sia air matamu yang berharga. Ada orang yang lebih pantas kau
tangisi daripada dia. Jangan kau larut akan cerita ngilu. Itu hanya akan
membunuhmu pelan. Tak sepatutnya kau bunuh diri dengan cara demikian. Silakan memaafkan.
Comments
Post a Comment