Skip to main content

Tentang Rasa yang Berujung

Menyayangimu adalah hal terindah bagi duniaku. Tapi kadang semua rasa itu tak jauh dari sakit yang menderu. Didera cemburu, aku bermalam pilu. Yang kau bisik percayakan semua padamu, bagaimana bisa aku lakukan itu? Aku percaya padamu. Perasaanku tak ingin aku berakhir dengan air mata. Karena menjaga komitmen dan perasaan itu masih aku butuhkan.

Tidak melepas kemungkinan bahwa orang yang dicintai esok akan menjadi orang yang dibenci. Entah karena dia melukai. Yang pasti karena keterlibatan dalam sebuah hubungan, anyaman rasa bak lingkaran tak berujung yang tiba-tiba dipatahkan dengan kekecewaan. Patah hati memang hebat. Merubah segalanya menjadi bertolakbelakang. Siapa di dunia ini yang menginginkan itu?

Sudah beberapa malam terakhir ini aku menemukan sesuatu yang hilang. Hilangnya malamku sebelumnya. Hilangnya kerlip bintang di tengah kelam. Hilangnya redup rembulan berhias senyuman. Hilangnya sebuah kepercayaan yang dibangun dari sebuah komitmen. Kau tahu arti komitmen? Kau tahu artinya kalau sudah berjanji? Bagiku janji adalah harga diri. Jika kau tak mampu menjaganya, lepaskan. Ungkap seorang pendendam dalam satu malam bermandikan hujan.

Ini bukan tentang patah hati. Ini hanya celoteh sederhana dari seorang pecinta yang telah buta. Benar-benar buta dengan apa yang dimilikinya. Terlalu berpegang pada idealisme dan prinsip hidup menjadikannya mati perlahan. Seolah mencintai dan dicintai hanyalah milik berdua. Padahal, ia hanya tenggelam dalam pertanyaan apakah sedang mempertahankan hubungan atau menunda perpisahan. Karena di dunia ini manusia tak bisa memilih pilihan absolut. Suatu saat pasti akan ada monster mengerikan bernama perpisahan.

Comments

Popular posts from this blog

KATA-KATA JRX SID

Kali ini Prima akan mengutip kata demi kata yang pernah dipermainkan oleh sang penggebuk drum di band perompak, Superman Is Dead. Kata-kata JRX SID Buat yg suka mlesetin 'ormas' dgn 'omas'. Sumpah joke kalian ga lucu. Dibayar pun ga akan ada yg ketawa. Adu petarung terbaik yg dimiliki rakyat dgn petarung terbaik milik ormas. Pakai cara purba ketika berurusan dgn manusia purba. Banyak yg setuju: duel adalah cara efektif mengusir ormas dari RI. Saya juga yakin, ormas akan menolak cara itu dgn sejuta alasan. Susah debat sama ormas. Mending ajak duel satu-satu, yang kalah keluar dari Indonesia. Cuma itu bahasa yg mereka mengerti. Kalian yg koar2 menuduh SID menjual fashion ketimbang musik, saya tanya balik, CD SID kalian apakah original? Band bukan parpol. Kalau parpol senang kaos nya di dibajak, band (yg ga berpikir spt parpol) akan kesal jika kaos nya dibajak. Baru saja mengalami pengalaman yg cukup sinematik: mengendarai ombak di bawah hujan lebat. It was fuk

RPP Bahasa Perancis (KTSP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Satuan Pendidikan          : SMA Mata Pelajaran               : Bahasa Perancis Kelas/Semester              : XI/1 Keterampilan                  : Membaca Alokasi Waktu               : 1x45 menit STANDAR KOMPETENSI Membaca Memahami wacana tulis berbentuk paparan atau dialog sederhana tentang “La Vie Familliale”. Kompetensi Dasar Membaca 1.        Memperoleh informasi umum, informasi tertentu dan atau rinci dari wacana tulis sederhana secara tepat. 2.        Membaca nyaring kata, frasa dan atau kalimat dalam wacana tulis sederhana secara tepat. Indokator I.                     Kognitif A.       Produk 1.        Siswa mampu menentukan informasi tertentu dalam teks yang bertema “La Vie Familliale”. (KD 1) 2.        Siswa mampu menggunakan adjectif possessif ke dalam kalimat. B.       Proses 3.        Siswa mampu menafsirkan makna kata di dalam teks yang bertema “La Vie Familliale”. (KD 1) 4.        Siswa mampu

Menemui Arti

Seperti seekor hamster, aku berlari di atas roda putar. Meski rasanya lelah, nyatanya aku tidak berpindah tempat. Hanya menghabiskan waktu dan tenaga yang sia-sia. Semakin kencang aku berlari, semakin tak terarah apa yang kuingini. Di saat aku ingin berhenti, dunia sama sekali tak menunjukkan kabar baik. Hari-hariku terkesan biasa saja. Tidak hujan, tidak cerah. Biasa saja. Terlalu biasa. Tanpa sisa. Seketika aku sedang menepi tanpa mencari, kau datang tanpa permisi. Kehadiranmu sungguh terasa pas walaupun bukan itu yang aku cari saat ini. Apakah mungkin justru ketidaksengajaan inilah yang membuat jalan kita begitu serasi?