Skip to main content

Luka yang Basah, Aku Ingin Sembuh

Kau sudah mengecewakanku. Tak sepantasnya kau muncul kembali dengan kenaifanmu. Berkemaslah. Biarkan aku memendam kecewaku sendirian. Tak usah kau campuri hidupku. Tak usah kau kembali ke hadapanku. Hatiku telah kau patahkan. Sungguh jatuh yang dalam.

Aku tak akan menyalahkanmu. Aku hanya membencimu. Tenang saja, ini hanya perasaan sesaat. Mungkin beberapa hari lagi atau dalam hitungan bulan, tahun, entah, benci itu bisa luntur seperti cinta yang kau paksa lenyap. Atau mungkin selamanya aku tak bisa memaafkanmu. Mungkin saja. Itu semua butuh waktu dan kerja keras.

Apa aku menyesal? Tentu tidak. Aku telah merasakan jatuh cinta. Karena terlalu dalamnya, aku kehilangan diriku. Diriku yang dulu tak pernah peduli soal cinta, pernah kau buat gila akan ia. Aku yang dulu dikenal sebagai manusia tak berhati, karena mengenalmu aku dengan berbagai kesungguhan dan ketulusan. Kau telah merubah segalaku. Sifat, sikap, sudut pandang akan cinta, mimpi, semuanya diam-diam kau bangun di atas segalanya. Dan aku membiarkanmu. Bukan sebuah kesalahan jika akhirnya kita berpisah. Yang aku sesalkan adalah cara kita berpisah. Sungguh tidak ksatria.

Jika kau membaca tulisan ini, pastikan kau menata hatimu. Menata hatimu untuk orang yang kau anggap siap melangkah denganmu. Dengan jalan hidup yang sudah kau tentukan beberapa hari lalu. Dengan pilihan membunuh seseorang yang telah kau jatuhkan ke dalam pelukanmu. Jangan biarkan aku masuk lagi ke dalammu. Pun aku akan melakukan hal yang sama. Tak kan kubiarkan aku seperti keledai yang jatuh ke lubang yang sama. Mungkin waktu sudah mengisyaratkan kita untuk berpisah. Untuk kembali ke jalan masing-masing. Untuk tidak lagi mengenal. Untuk kembali ke sedia kala.

Saat ini kau tahu aku tak akan merelakanmu dengan yang lain. Entah sampai kapan. Bisa jadi selamanya. Pernah terbesit pikiran keji di malamku bahwa aku berharap kau tak pernah akan bahagia dengan pilihanmu. Kau hanya bisa bahagia denganku seorang. Kau selamanya adalah milikku. Kejam bukan? Tapi aku tahu, aku bukan lagi anak kecil yang harus memiliki sesuatu yang memang harus. Aku sudah dewasa, setidaknya aku memilih dan belajar menjadi pribadi dewasa sekarang. Dewasa, yang ada kalanya tidak memiliki sesuatu yang diharapkan. Seperti engkau, akhirnya aku tak bisa memilikimu seutuhnya. Walaupun kau sering bilang bahwa kau milikku. Indah ya?

Tak usah kau pikir dalam-dalam isi tulisan ini. Aku hanya mengabadikan kisah kita. Karena aku tahu, sesuatu yang sudah dipertemukan akan sulit dipisahkan. Entah berapa waktu kemudian kita akan bertemu kembali dengan situasi yang berbeda. Ada banyak kemungkinan. Sebenarnya aku berharap itu tidak akan pernah terjadi. Tapi bila nanti kita bertemu kembali, biarlah tulisan-tulisan ini menjadi saksi kebersamaan kita. Semua ini akan bicara pada waktunya. Dan kenangan-kenangan itu akan menari indah bersama tumpahnya air mata atau senyuman bahagia.

Panjang lebar aku berkata-kata, aku tahu percuma. Aku sudah kehilanganmu sejak awal. Aku sudah kalah di langkah. Sekarang kubiarkan kau pergi. Bukan aku merelakanmu, aku hanya tak terima dengan perbuatanmu. Tidakkah kau pernah berpikir betapa sakitnya dikhianati? Betapa sakitnya rasa percayanya dipatahkan begitu saja oleh orang yang paling dicinta? Aku membencimu. Pergilah. Aku ingin sembuh. Luka ini masih basah. Ia tak akan kering. Terlalu sakit.

Comments

Popular posts from this blog

KATA-KATA JRX SID

Kali ini Prima akan mengutip kata demi kata yang pernah dipermainkan oleh sang penggebuk drum di band perompak, Superman Is Dead. Kata-kata JRX SID Buat yg suka mlesetin 'ormas' dgn 'omas'. Sumpah joke kalian ga lucu. Dibayar pun ga akan ada yg ketawa. Adu petarung terbaik yg dimiliki rakyat dgn petarung terbaik milik ormas. Pakai cara purba ketika berurusan dgn manusia purba. Banyak yg setuju: duel adalah cara efektif mengusir ormas dari RI. Saya juga yakin, ormas akan menolak cara itu dgn sejuta alasan. Susah debat sama ormas. Mending ajak duel satu-satu, yang kalah keluar dari Indonesia. Cuma itu bahasa yg mereka mengerti. Kalian yg koar2 menuduh SID menjual fashion ketimbang musik, saya tanya balik, CD SID kalian apakah original? Band bukan parpol. Kalau parpol senang kaos nya di dibajak, band (yg ga berpikir spt parpol) akan kesal jika kaos nya dibajak. Baru saja mengalami pengalaman yg cukup sinematik: mengendarai ombak di bawah hujan lebat. It was fuk

RPP Bahasa Perancis (KTSP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Satuan Pendidikan          : SMA Mata Pelajaran               : Bahasa Perancis Kelas/Semester              : XI/1 Keterampilan                  : Membaca Alokasi Waktu               : 1x45 menit STANDAR KOMPETENSI Membaca Memahami wacana tulis berbentuk paparan atau dialog sederhana tentang “La Vie Familliale”. Kompetensi Dasar Membaca 1.        Memperoleh informasi umum, informasi tertentu dan atau rinci dari wacana tulis sederhana secara tepat. 2.        Membaca nyaring kata, frasa dan atau kalimat dalam wacana tulis sederhana secara tepat. Indokator I.                     Kognitif A.       Produk 1.        Siswa mampu menentukan informasi tertentu dalam teks yang bertema “La Vie Familliale”. (KD 1) 2.        Siswa mampu menggunakan adjectif possessif ke dalam kalimat. B.       Proses 3.        Siswa mampu menafsirkan makna kata di dalam teks yang bertema “La Vie Familliale”. (KD 1) 4.        Siswa mampu

Menemui Arti

Seperti seekor hamster, aku berlari di atas roda putar. Meski rasanya lelah, nyatanya aku tidak berpindah tempat. Hanya menghabiskan waktu dan tenaga yang sia-sia. Semakin kencang aku berlari, semakin tak terarah apa yang kuingini. Di saat aku ingin berhenti, dunia sama sekali tak menunjukkan kabar baik. Hari-hariku terkesan biasa saja. Tidak hujan, tidak cerah. Biasa saja. Terlalu biasa. Tanpa sisa. Seketika aku sedang menepi tanpa mencari, kau datang tanpa permisi. Kehadiranmu sungguh terasa pas walaupun bukan itu yang aku cari saat ini. Apakah mungkin justru ketidaksengajaan inilah yang membuat jalan kita begitu serasi?