Skip to main content

Hati yang Mengagungkanmu Kini Mati Kau Bunuh

Engkau. Tulisanku kali ini masih bertemakan engkau. Semenjak perkenalan kita, beberapa tulisan disini bermuara darimu. Karena aku tak punya inspirasi lain. Aku hanya punya engkau.

Kau masih mengingatku? Apa kau masih mengenalku? Aku, adalah seorang yang pernah kau buat jatuh sejatuh-jatuhnya di pelukmu. Aku adalah orang yang kau ajari bagaimana mencinta. Aku, orang yang kau tenggelamkan dalam imaji ketulusan. Tidak adakah orang lain yang mampu merubahku seperti ini selain engkau.

Tak ingin berlama-lama, aku hanya ingin ucapkan terima kasih. Terima kasih atas segalanya. Terima kasih telah mengajarkan cinta. Terima kasih pula untuk patah hati yang sepatah-patahnya. Patah yang sakit. Luka.

Permainanmu halus. Yang katanya kau menjaga komitmen, kau jaga janji, mana buktinya? Yang kau bilang aku spesial, apa ini caramu memperlakukanku sebagai orang yang kau spesialkan? Dengan membuatku sakit? Dengan membuatku jatuh? Dengan membunuhku? Seenaknya saja kau bilang kau baru tahu dia menyayangimu dengan sungguh. Seenaknya saja kau bilang kau memantapkan hati untuk orang lain. Sebegitu mudahkah kau mengumbarnya? Seolah kau tak tahu kau sedang bicara dengan siapa. Begitu naif engkau.

Kita tidak sedang baik-baik saja. Kita sedang berada di situasi mencekam. Ada api menyulut di antara kita. Api yang kau buat. Api yang perkasa berkobar membumihanguskan semuanya. Inikah yang kau mau? Inikah akhir yang kau siapkan? Aku terlalu buta sampai tak bisa membaca langkahmu. Aku terlalu mempercayakan semua padamu. Yang pada akhirnya aku terluka karena rasa itu. Rasa yang kau minta tumbuh dan kutitipkan padamu.

Selamat, kau membunuhku. Sekarang adalah pilihanku untuk bangkit atau terkubur. Enyahlah. Puaskah engkau dengan kematianku?

Comments

Popular posts from this blog

KATA-KATA JRX SID

Kali ini Prima akan mengutip kata demi kata yang pernah dipermainkan oleh sang penggebuk drum di band perompak, Superman Is Dead. Kata-kata JRX SID Buat yg suka mlesetin 'ormas' dgn 'omas'. Sumpah joke kalian ga lucu. Dibayar pun ga akan ada yg ketawa. Adu petarung terbaik yg dimiliki rakyat dgn petarung terbaik milik ormas. Pakai cara purba ketika berurusan dgn manusia purba. Banyak yg setuju: duel adalah cara efektif mengusir ormas dari RI. Saya juga yakin, ormas akan menolak cara itu dgn sejuta alasan. Susah debat sama ormas. Mending ajak duel satu-satu, yang kalah keluar dari Indonesia. Cuma itu bahasa yg mereka mengerti. Kalian yg koar2 menuduh SID menjual fashion ketimbang musik, saya tanya balik, CD SID kalian apakah original? Band bukan parpol. Kalau parpol senang kaos nya di dibajak, band (yg ga berpikir spt parpol) akan kesal jika kaos nya dibajak. Baru saja mengalami pengalaman yg cukup sinematik: mengendarai ombak di bawah hujan lebat. It was fuk

RPP Bahasa Perancis (KTSP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Satuan Pendidikan          : SMA Mata Pelajaran               : Bahasa Perancis Kelas/Semester              : XI/1 Keterampilan                  : Membaca Alokasi Waktu               : 1x45 menit STANDAR KOMPETENSI Membaca Memahami wacana tulis berbentuk paparan atau dialog sederhana tentang “La Vie Familliale”. Kompetensi Dasar Membaca 1.        Memperoleh informasi umum, informasi tertentu dan atau rinci dari wacana tulis sederhana secara tepat. 2.        Membaca nyaring kata, frasa dan atau kalimat dalam wacana tulis sederhana secara tepat. Indokator I.                     Kognitif A.       Produk 1.        Siswa mampu menentukan informasi tertentu dalam teks yang bertema “La Vie Familliale”. (KD 1) 2.        Siswa mampu menggunakan adjectif possessif ke dalam kalimat. B.       Proses 3.        Siswa mampu menafsirkan makna kata di dalam teks yang bertema “La Vie Familliale”. (KD 1) 4.        Siswa mampu

Menemui Arti

Seperti seekor hamster, aku berlari di atas roda putar. Meski rasanya lelah, nyatanya aku tidak berpindah tempat. Hanya menghabiskan waktu dan tenaga yang sia-sia. Semakin kencang aku berlari, semakin tak terarah apa yang kuingini. Di saat aku ingin berhenti, dunia sama sekali tak menunjukkan kabar baik. Hari-hariku terkesan biasa saja. Tidak hujan, tidak cerah. Biasa saja. Terlalu biasa. Tanpa sisa. Seketika aku sedang menepi tanpa mencari, kau datang tanpa permisi. Kehadiranmu sungguh terasa pas walaupun bukan itu yang aku cari saat ini. Apakah mungkin justru ketidaksengajaan inilah yang membuat jalan kita begitu serasi?